Mahasiswi Unsri Meninggal

Cytotec Obat Mahasiswi Unsri Meninggal Aborsi Ternyata Untuk Tukak Lambung, Harus Pakai Resep Dokter

Cytotec obat yang diduga diminum mahasiswa Unsri meninggal aborsi ternyata keguanannya untuk tukak lambung. Harus pakai resep dokter.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
KOLASE TRIBUN SUMSEL/EKO HEPRONIS/GOOGLE.COM
Cytotec obat yang diduga diminum mahasiswa Unsri meninggal aborsi ternyata keguanannya untuk tukak lambung, harus pakai resep dokter. Foto ilustrasi. 

"Karena kalau apotek resmi tidak akan menjual kalau pembeli tanpa resep dokter, karena semua apotek rata-rata sudah tahu kegunaannya, karena kalau ada yang cari obat itu (Cytotec) pasti untuk hal tidak baik," ungkapnya. 

Mengeluh Perut Sakit

Sebelumnya, seorang mahasiswi Unsri meninggal karena keguguran karena dipaksa sang pacar Diat Putra Nurkesuma (21), RF (21), mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri) ternyata sempat berada di kosan sang kekasih.

RF mengeluh perutnya sakit malam sebelumnya sehingga ia tinggal di kosan Diat.

Hal ini diungkap Pakde Supri, penjaga kos tempat tersangka Diat tinggal selama 2 tahun terakhir. 

"Jadi perlu diketahui kalau RF tidak ngekos di tempat saya. Putra (tersangka) itu yang ngekos sama saya," jelas Supri saat ditemui, Minggu (11/9/2023).

"Makanya yang digaris polisi itu kosan saya karena RF (mengalami) pendarahan di sana," jelasnya lagi.

Dari pantauan Tribunsumsel.com di kamar kos tersangka di wilayah Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara, tampak lengang tak ada aktivitas penghuni.

Kamar kos tersangka yang dipasang garis polisi itu berjarak sekitar 100 meter dari kilometer 32 jalan lintas Palembang-Prabumulih, Kelurahan Timbangan.

Meski tak ada aktivitas penghuni, tampak banyak pakaian tergantung dijemur di dua koridor kamar kos yang saling berhadapan itu.

Pakde Supri membenarkan bahwa tersangka Diat Putra Nurkesuma menyewa kamar kos di tempat yang dijaganya.

"Dia (tersangka) sudah semester 5. Ngekos di tempat saya sejak awal kuliah, sudah dua tahun lebih," ujar Supri.

Supri sendiri mengaku hanya bertugas menjaga kamar kos yang total berjumlah 58 pintu itu.

Pemilik kos disebutnya berdomisili di Jakarta dan sama sekali tak tahu dengan peristiwa menggemparkan ini.

"Saya pun baru tahu kejadian ini waktu Jumat sore setelah polisi datang ke tempat saya," tuturnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved