Berita Ogan Ilir

Tim Forensik Bongkar Makam Bayi Meninggal Usia Disuntik Bidan di Ogan Ilir, Polisi Tunggu Hasil Lab

Tim Forensik Rumah Sakit Polri M Hasan Palembang melakukan ekshumasi atau bongkar makam bayi korban dugaan malpraktik di Ogan ilir

TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA
Kanit Pidsus Satreskrim Polres Ogan Ilir, Ipda Surya Atmaja (tengah) memberikan keterangan kepada awak media selepas proses ekshumasi bayi diduga korban malpraktik, Kamis (9/11/2023). 

Kuasa hukum keluarga Agustus, Dirwansyah mengapresiasi tim penyidik Satreskrim Polres Ogan Ilir yang merespon cepat laporan perkara ini.

Dirwansyah berharap proses hukum dapat berjalan secepatnya dan penahanan terhadap terlapor sesegera mungkin dilaksanakan aparat kepolisian. 

"Kami mohon kepada Bapak Kapolres Ogan Ilir untuk segera menahan terlapor, bidan desa itu," pinta Dirwansyah.

"Semoga proses hukum ini bisa berjalan dengan baik, transparan dan akuntabel serta klien kami mendapat keadilan," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya bayi usia 3 hari di Dusun I Desa Belanti, Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumsel meninggal dunia diduga setelah disuntik bidan.

Orang tua bayi tersebut kini melaporkan bidan tersebut ke Polres Ogan Ilir. 

Asiah, ibu sang bayi masih amat sedih melepas kepergian bayinya yang baru berusia 3 hari.

Menurut Asiah, bayinya itu meninggal dunia setelah disuntik oleh seorang bidan desa pada pertengahan Agustus 2023 lalu.

"Waktu itu saya lahiran anak keempat dengan dibantu bidan tradisional. Setelah lahir normal, alhamdulillah anak saya sehat," kata Asiah ditemui di Mapolres Ogan Ilir, Indralaya, Rabu (30/8/2023).

Asiah ibu di Ogan Ilir menunjukkan foto bayinya berusia 3 hari yang meninggal dunia diduga usai disuntik bidan
Asiah ibu di Ogan Ilir menunjukkan foto bayinya berusia 3 hari yang meninggal dunia diduga usai disuntik bidan (TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA/Pixabay/Rainer_Maiores)

Kedatangan Asiah dan suaminya ke Polres Ogan Ilir untuk melaporkan perkara dugaan malpraltik yang menimpa putranya.

Sehari setelah melahirkan, Asiah mengaku didatangi seorang bidan desa yang berinisiatif ingin membantu kesehatan bayi yang diberi nama Muhammad Agustus itu.

Menurut Asiah, bidan tersebut datang ke rumahnya tanpa diundang karena dia yakin bayinya dalam keadaan sehat dan tak perlu perlakuan khusus.

Dia menuturkan, bidan tersebut bermaksud ingin mengambil sampel dari tubuh bayi.

"Dia (bidan) bilang mau ambil sampel. Tapi tidak dijelaskan mau ambil sampel apa," ujarnya.

Asiah dan keluarganya pun tak curiga saat bidan menginjeksikan jarum suntik ke tumit kaki bayinya itu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved