Berita Ogan Ilir

Hujan Deras Sebagian Wilayah Ogan Ilir, Indralaya Masih Bau Asap Dampak Karhutla

Sebagian wilayah Ogan Ilir kembali diguyur hujan deras, Kamis (19/10/2023) petang. Namun, Indralaya masih bau asap.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Kendaraan melintas di depan kompleks lama Pemkab Ogan Ilir di Indralaya usai hujan gerimis pada Kamis (19/10/2023) petang. Sebagian wilayah Ogan Ilir kembali diguyur hujan deras, Indralaya masih bau asap. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Sebagian wilayah Ogan Ilir kembali diguyur hujan deras, Kamis (19/10/2023) petang. Namun, Indralaya masih bau asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

Sebelum hari ini, hujan terakhir kali mengguyur Ogan Ilir awal Oktober lalu.

Beberapa daerah di Ogan Ilir yang diguyur hujan diantaranya Kecamatan Pemulutan, Rantau Alai, Kandis, Lubuk Keliat dan Tanjung Raja.

"Alhamdulillah hujan di wilayah kami," kata Kapolsek Rantau Alai, Iptu Sutopo mengabarkan lewat grup WhatsApp, Kamis (19/10/2023) petang.

Hujan deras di beberapa daerah tersebut berlangsung selama setengah jam hingga satu jam, mulai pukul 14.30 hingga pukul 15.30.

Tingginya intensitas hujan diharapkan dapat mengurangi titik panas maupun titik api.

Baca juga: Diguyur Hujan Deras 1,5 Jam Rabu Sore, Kabut Asap Dampak Karhutla Masih Selimuti PALI

Sementara di sebagian wilayah Indralaya, hujan gerimis berlangsung selama kurang lebih 10 menit.

"Hujan gerimis sebentar. Seputaran komplek lama Pemkab Ogan Ilir (di Indralaya) masih bau asap," ujar salah seorang warga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut dua kali hujan di Ogan Ilir pada Oktober ini berkat bantuan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

"Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT menurunkan hujan. Upaya modifikasi cuaca membuahkan hasil," kata Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat dihubungi terpisah.

Dijelaskan, tujuan TMC pada saat musim kemarau untuk meningkatkan intensitas curah hujan di suatu tempat.

Dengan meningkatnya curah hujan di Ogan Ilir, diharapkan mampu mencegah bertambahnya luas lahan yang terbakar.

"Mudahan-mudahan dapat mencegah bertambahnya luas lahan terbakar atau paling tidak meminimalisir karhutla. Karena sekarang ini lahan di Ogan Ilir yang terbakar sudah lebih dari 1.000 hektare," terang Edi.

Baca berita lainnya langsung dari google news

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved