Wali Siswa Ketapel Guru SMA di Bengkulu

Nasib Pilu Zaharman yang Diketapel Orang Tua Siswa, Bola Mata Diangkat & Katarak, Terancam Buta

Akibatnya, bola mata sebelah kanan Zaharman mengalami kerusakan fatal dan harus diangkat. Usai menjalani pengangkatan bola mata, kondisi Zaharman

Tribun Bengkulu
Nasib Pilu Zaharman yang Diketapel Orang Tua Siswa, Bola Mata Diangkat & Katarak, Terancam Buta 

Namun, proses rujukan itu baru akan dilakukan setelah luka operasi korban sembuh.

Diketahui, korban mengidap penyakit diabetes atau gula darah.

Penyakit itu membuat proses pemulihan luka korban membutuhkan waktu lebih lama.

"Karena faktor diabetesnya tadi, jadi pemulihan luka lama. Sekarang nunggu luka operasinya sembuh baru dirujuk ke Palembang," terangnya.

Lebih lanjut, Ilham menuturkan, Zaharman sudah bisa berbicara dan mulai menggerak-gerakkan tubuhnya.

Sebelumnya, kata dia, sang ayah banyak diam dan terbaring lemas di atas kasur rumah sakit.

Kronologi kejadian

Masih dari laman TribunBengkulu.com, penganiayaan itu bermula saat Zaharman menegur siswanya yang sedang merokok di belakang sekolah.

Setelah mendapat teguran, siswa berinisial PDM (16) itu lantas pulang ke rumah untuk memanggil orang tuanya.

Mendapat aduan itu, orang tua PDM, Ar (45) langsung mendatangi sekolah.

Ar langsung masuk ke sekolah dan berkata kepada satpam bahwa anaknya dipukul oleh guru.

Saat itu, satpam berusaha menahan. Namun, Ar malah mengeluarkan pisau dan ketapel.

Akhirnya setelah upaya paksa, Ar berhasil masuk ke sekolah dan bertemu dengan korban.

Penjelasan RS Ar Bunda Lubuklinggau Soal Kondisi Zaharman, Guru Diketapel Wali Siswa di Bengkulu
Penjelasan RS Ar Bunda Lubuklinggau Soal Kondisi Zaharman, Guru Diketapel Wali Siswa di Bengkulu (Kolase Tribunsumsel.com/ Tribun Bengkulu)

Ketika bertemu dengan korban, Ar langsung megarahkan ketapel yang dibawanya dan mengenai mata korban.

Melihat mata korban yang mengeluarkan darah, Ar pun panik dan langsung melarikan diri.

Kasus itu kemudian dilaporkan ke polisi.

Kapolsek Padang Ulak Tandik (PUT), Iptu Hengky Noprianto mengatakan, telah menerima laporan tersebut.

Saat ini, pihaknya tengah melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait laporan kasus tersebut.

"Laporan sudah masuk, tentu akan kita tindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan," terangnya.

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved