Berita Viral

'Kami Mengutuk Keras', Keluarga Arjuna Berharap 5 Pelaku Pengeroyokan di Masjid Sibolga Dihukum Mati

Duka keluarga Arjuna Tamaraya tewas dikeroyok oleh lima pelaku di Masjid Agung Sibolga, Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (31/10/2025).

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
(Dok Polres Sibolga )
PELAKU PENGEROYOKAN - Polisi memaparkan kasus pemuda bernama Arjuna tewas dikeroyok diteras Masjid Agung Sibolga, Senin (4/11/2025). Keluarga Arjuna berharap pelaku dihukum mati atau seumur hidup. 

Ringkasan Berita:
  • Duka keluarga Arjuna Tamaraya berharap pelaku dihukum seumur hidup.
  • Arjuna tulang punggung keluarga setelah ayahnya meninggal.
  • Ia tewas dikeroyok 5 pelaku saat istirahat di Masjid Agung Sibolga.

TRIBUNSUMSEL.COM - Duka keluarga Arjuna Tamaraya tewas dikeroyok oleh lima pelaku di Masjid Agung Sibolga, Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (31/10/2025).

Paman korban, Kausar, meminta agar para pelaku mendapat hukuman maksimal.

"Yang pastinya (kami) mengutuk kerasnya perlakuan manusia kayak gitu. Harapan dari kita, semoga (pelaku) dapat dihukum seadil-adilnya, kalau bisa dapat dihukum mati ataupun kalau tidak seumur hidup," ujar Kausar, Rabu (5/11/2025), dikutip Kompas.com

PENGAKUAN PELAKU : Lima tersangka peroyokan terhadap Arjuna Tamaraya di masjid Agung Sibolga ditangkap polres Sibolga (Kiri). Rekaman CCTV memperlihatkan kelima pelaku mencari Arjuna.
PENGAKUAN PELAKU : Lima tersangka peroyokan terhadap Arjuna Tamaraya di masjid Agung Sibolga ditangkap polres Sibolga (Kiri). Rekaman CCTV memperlihatkan kelima pelaku mencari Arjuna. (Polres Sibolga/Rekaman CCTV Facebook Eki Tanoto)

Menurut Kausar, hukuman berat wajar karena tindakan pelaku sudah tidak manusiawi.

"Apabila dihukum sebentar, nanti dia keluar bisa jadi ada Arjuna yang lain," tambahnya.

Lebih lanjut, Kausar menyebut Arjuna dikenal baik dan menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya meninggal April 2025. 

Baca juga: Sosok Zulham Piliang, Tukang Sate Provokator Keroyok Arjuna hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga

Arjuna bekerja sebagai nelayan dan membiayai pendidikan adik serta kakaknya. 

"Dia menggantikan posisi ayahnya jadi tulang punggung keluarga. Dia menjadi nelayan, dia juga membiayai biaya adik dan kakaknya kuliah di Aceh," ujar Kausar melalui telepon seluler, Rabu (5/11/2025). 

Kausar mengatakan sebelum kejadian, Arjuna hendak berangkat melaut dan menumpang beristirahat di teras masjid setelah membeli nasi goreng senilai Rp 10.000. Penjual makanan itu bahkan menolak menerima bayaran.

Sekitar pukul 03.00, ZP, seorang penjual sate yang juga tersangka, mendatangi korban dan melarangnya tidur di masjid. 

Baca juga: Nasib Ibu, Adik dan Kakak usai Arjuna Tulang Punggung Keluarga Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga

Saat Arjuna tetap tidur, ZP memanggil empat pelaku lainnya untuk menganiaya korban hingga tewas.

"Entah dia gondok atau memang hatinya iblis keluar, ZP memanggil pelaku lain. Tidak tahu apa yang dikatakan, tapi orang itu bisa sampai segitu brutal," kata Kausar.

Kausar mengatakan dirinya mendapatkan kabar keponakan tewas dari media sosial.

"Saya dapat kabar Arjuna meninggal awalnya tahu dari media sosial. Saat itu saya jauh dari lokasi kejadian, jadi abang saya yang dekat lokasi melihat jenazahnya," kata Kausar.

Peran Para Tersangka

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Sibolga, AKP Rustam E. Silaban, menjelaskan masing-masing tersangka memiliki peran berbeda dalam aksi keji tersebut.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved