Liputan Khusus Tribun Sumsel
Mal Masih Sepi Pasca Pandemi, Pengamat: Masyarakat Lebih Selektif, Pelaku Usaha Lebih Kreatif -3
Pengamat Ekonomi Dr Sri Rahayu MM mengatakan kondisi pasar sepi dampak dari pandemi Covid-19 yang mengubah prilaku masyarakat menjadi lebih selektif
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dampak covid 19 ternyata masih terasa sampai saat ini. Mal ataupun pasar tradisional jika dilihat secara langsung juga masih sepi.
Kondisi mal akan mulai ramai kala hari weekend atapun menjelang hari raya saja.
Pengamat Ekonomi Dr Sri Rahayu MM mengatakan kondisi pasar sepi merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang mengubah prilaku masyarakat menjadi lebih selektif.
Menurutnya, hal lain yang menjadi perhatian masyarakat saat akan memutuskan untuk pergi berbelanja ke mal adalah kondisi kantong parkirnya.
Baca juga: LIPSUS: Konsumen Pilih Belanja Online, Eksistensi Mal Terancam, Gelar Berbagai Event dan Promo -1
Menurutnya ada beberapa mal yang ada di Palembang yang tak memiliki kantong parkir yang memadai.
"Jika dilihat dari segi pendapatan masyarakat itu masih normal, tapi memang adanya perubahan prilaku masyarakat yang sudah mulai paham prioritas barang yang akan dibeli," katanya.
Menurutnya untuk menumbuhkan minat beli masyarakat, pemilik usaha harus memperbaiki fasiltas mal dan lebih kreatif.
"Untuk pelaku usahanya mungkin menyediakan toko online, jadi pembeli bukan hanya bisa datang ke gerai namun bisa membeli lewat online," katanya.
Selain itu pihak mal harus lebih giat lakukan pameran-pameran yang variatif brand nya agar pengunjung mal tidak merasa bosan dengan pameran-pameran yang itu-itu saja.
"Sistem pembeliannya juga mungkin bisa diperbaiki, agar masyarakat bisa mengikuti dan tidak membuat masyarakat bingung," tutupnya. (cr23)
Baca berita lainnya langsung dari google news
Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel
Liputan Khusus Tribun Sumsel Mal Pasca Pandemi
Liputan Khusus Tribun Sumsel
mata lokal menjangkau indonesia
Aku Lokal Aku Bangga
Lokal Bercerita
Berita Palembang Hari Ini
Tribunsumsel.com
| Pemilik Kafe Kopi di Palembang Tertolong Momen Buka Bersama, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -3 |
|
|---|
| Harga Kopi Rp 52 Ribu Per Kg Termahal Sepanjang Sejarah, Kini Ramai-ramai Beli Emas -2 |
|
|---|
| LIPSUS : Bisnis Kafe Kopi Gulung Tikar, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -1 |
|
|---|
| Pajak Hiburan 40-75 Persen Berlaku Bakal Matikan Usaha, GIPI Sumsel Ajukan Gugatan ke MK -2 |
|
|---|
| LIPSUS: Pengunjung Karaoke Kaget Tarif Naik, Pajak Hiburan 40-75 Persen Berlaku -1 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.