Viral Bocah di Palembang Mata Lebam
Reaksi Kuasa Hukum F, Usai Mata Merah & Lebam Siswi SDN 150 Palembang Diduga Dokter Karena Pertusis
F (7) siswi kelas 1 SDN 150 Palembang yang matanya lebam dan merah kini tengah dirawat di RSUD Palembang Bari.
Penulis: andyka wijaya | Editor: Slamet Teguh
Ringkasan Berita:
- Siswi SDN 150 Palembang, F (7), yang sebelumnya diduga dianiaya guru, kini dirawat di RSUD Palembang Bari dan diduga menderita pertusis (batuk rejan).
 - Tim hukum korban meminta masyarakat tidak berspekulasi dan menunggu hasil pemeriksaan dokter ahli mata serta penyidikan polisi.
 - Kasus ini masih ditangani Unit PPA Polrestabes Palembang untuk memastikan apakah ada unsur penganiayaan atau murni penyakit.
 
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - F (7) siswi kelas 1 SDN 150 Palembang yang matanya lebam dan merah kini tengah dirawat di RSUD Palembang Bari.
Bukan karena kekerasan, sejumlah dokter menyebut jika mata merah dan lebam F diduga karena pertusis.
Dikutip dari Ayo sehat pertusis adalah penyakit pernapasan yang sangat menular, juga dikenal sebagai batuk rejan, yang disebabkan oleh bakteri dan ditandai dengan batuk hebat yang diikuti suara tarikan napas bernada tinggi seperti "whoop".
Sebelumnya, sang ibu telah melaporkan oknum guru di SDN 150 Palembang karena kasus ini ke Polrestabes Palembang karena dugaan adanya penganiayaan.
Sementara belakangan ini, berdasarkan perkembangannya, F diduga mengalami gejala penyakit dan bukan adanya dugaan penganiayaan.
Untuk itu,Tim penasihat hukum korban Dr Conie Pania Putri wakil direktur LBH Bima Sakti meminta masyarakat tidak berspekulasi luas terkait dengan kondisi korban.
"Kasus ini sudah dilaporkan ke Polrestabes Palembang dan ditangani oleh Unit PPA, yang bergembang apakah nanti ada dugaan tindak pidana penganiayaan atau tidak ini belum bisa kita simpulkan, "ucapnya didampingi M Novel Suwa, Agung Dwi Pramono, Indah Dwi Permata Sari, Tresyah Meirinda Putri, Selasa (04/11/2025), siang.
Conie menegaskan, setelah berkoordinasi dengan penyidik rupanya telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi termasuk mendatangi sekolah dari F.
"Kasus ini butuh pembuktian apakah ada penganiayaan di TKP sekolah atau tidak, kami akan berkoordinasi dengan penyidik, "ucapnya.
Conie juga mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dokter ahli mata terkait dengan kondisi mata F yang memerah itu. 
"Saat ini masih diobservasi oleh dokter ahli mata, ahli psikologi, ahli tumbuh kembang, yang paling utama adalah kesehatan dari anak tersebut,"katanya. 
Sementara rekannya, M Novel Suwa juga meminta masyarakat untuk menunggu proses penyidikan dan hasil pemeriksaan dokter ahli. 
"yang kita kedepankan praduga tak bersalah, untuk masyarakat harapnya bijak dalam menyikapi permasalahan apalagi ini soal guru, "katanya Singkat .
Baca juga: Dokter Mirza Ragukan Penyebab Mata Bocah Siswi SDN 150 Palembang Merah & Lebam karena Alami Pertusis
Baca juga: Mata Siswi SDN 150 Palembang yang Merah dan Lebam Disebut Dokter Dampak Suspek Batuk Pertusis
Diduga Pertusis
Dokter Gigi, Mirza Mangku Anom menyoroti kasus siswi SD Negeri 150 Gandus Palembang berinsial F (7) yang matanya merah dan lebam setelah pulang sekolah.
Diketahui, berdasarkan pemeriksaan dokter puskesmas setempat, bahwa bocah tersebut disebut mengalami gejala sakit pertusis hingga berdampak pada kondisi matanya.
| Kondisi Terkini Siswi SDN 150 Palembang yang Viral Matanya Merah dan Lebam, Kini Dirawat di RS | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Dokter Mirza Ragukan Penyebab Mata Bocah Siswi SDN 150 Palembang Merah & Lebam karena Alami Pertusis | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Mata Siswi SDN 150 Palembang yang Merah dan Lebam Disebut Dokter Dampak Suspek Batuk Pertusis | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Dokter Ungkap Dugaan Penyebab Siswi SDN 150 Palembang Matanya Merah dan Lebam, Bukan Efek Pukulan | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Siswi SD di Palembang Mata Lebam Pulang Sekolah, Kini Jalani Pemeriksaan di Rumah Sakit | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.