Viral Bocah di Palembang Mata Lebam

Dokter Mirza Ragukan Penyebab Mata Bocah Siswi SDN 150 Palembang Merah & Lebam karena Alami Pertusis

Dokter Gigi, Mirza Mangku Anom menyoroti kasus siswi SD Negeri 150 Palembang berinsial F (7) yang matanya merah dan lebam terus.

Tangkapan layar Ig @drg.mirza
DOKTER MIRZA - Dokter Gigi, Mirza Mangku Anom menyoroti kasus siswi SD Negeri 150 Palembang berinsial F (7) yang matanya merah dan lebam terus. Ia meragukan bocah tersebut alami pertusis. 

Ringkasan Berita:
  • Siswi SDN 150 Palembang alami mata merah dan lebam.
  • Dokter Mirza ragukan mata bocah merah idap pertusis.
  • Selain itu, dokter Mirza juga menyoroti pengakuan bocah soal guru yang memakai cincin.

 

TRIBUNSUMSEL.COM - Dokter Gigi, Mirza Mangku Anom menyoroti kasus siswi SD Negeri 150 Gandus Palembang berinsial F (7) yang matanya merah dan lebam setelah pulang sekolah.

Diketahui, berdasarkan pemeriksaan dokter puskesmas setempat, bahwa bocah tersebut disebut mengalami gejala sakit pertusis hingga berdampak pada kondisi matanya. 

Dikutip dari Ayo sehat pertusis adalah penyakit pernapasan yang sangat menular, juga dikenal sebagai batuk rejan, yang disebabkan oleh bakteri dan ditandai dengan batuk hebat yang diikuti suara tarikan napas bernada tinggi seperti "whoop".

Menanggapi hal itu, lewat story Instagram miliknya @drg.mirza, dokter Mirza mengungkapkan kejanggalan yang diidap bocah tersebut.

Dokter Mirza lantas membagikan isi direct messenger (DM) dari salah satu dokter spesialis anak soal kondisi bocah.

Dalam percakapannya, dijelaskan oleh salah dokter lewat isi percakapan gejala pertusis jika F (7) mengalami gejala pertusis akan batuk-batuk.

Dokter Gigi, Mirza Mangku Anom menyoroti kasus siswi SD Negeri 150
KASUS BOCAH MATA MERAH - Dokter Gigi, Mirza Mangku Anom menyoroti kasus siswi SD Negeri 150 Palembang berinsial F (7) yang matanya merah dan lebam terus.

Menurut salah satu dokter spesialis anak mata bocah tersebut terkena trauma benda tumpul.

"Kalo pertusis sampe sekarang pun batuk anaknya, pertusis ga hilang secepat itu, itu namanya racoon eye, 2 bola mata terkena trauma tumpul," tulisnya.

"Kalo dari sisi bedah sepertinya agak susah ya mendiagnosis pasti itu pertusis karena pertusis punya gejala lain yang prominen," sambungnya.

Baca juga: Mata Siswi SDN 150 Palembang yang Merah dan Lebam Disebut Dokter Dampak Suspek Batuk Pertusis

Lebih lanjut, dijelaskan dokter Mirza para rekannya juga meragukan ciri-ciri pertusis karena bocah tersebut tidak batuk.

Saya barusan banget dapat kabar dari teman-teman disekitar sana bahwa prosesnya sudah berjalan, mari kita tunggu hasilnya keadilan harus ditegakkan bagi siapa pun," tulisnya.

"Saya tidak punya kompetensi untuk menyimpulkan terkait medis yang terjadi pada korban, karena bidan kompetensi kedokteran saya bukan diranah itu. Tapi dari penjelasan beberapa sejawat spesialis bahwa meragukan itu ciri-ciri pertusis dan jika pertusis kok adik itu tidak batuk ?," imbuhnya.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti pengakuan bocah tersebut yang sempat menyebutkan dianiaya guru yang memakai cincin.

"Misalkan memang benar itu pertusis, lalu kenapa adik itu bisa menyebutkan bahkan yang melakukan adalah 'bu guru yang pake cincin ?' kenapa ?," terangnya.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved