TOPIK
Pegawai Koperasi Dibunuh Nasabah
-
Masyarakat tidak menyangka pasutri RK dan E berani melakukan tindakan pembunuhan terhadap Ketua program Mekaar, Feni Ria Andriani (42), dikenal lugu
-
Pasangan suami istri, berinisial RK (suami)dan YE(istri)diduga pembunuh Ketua program Mekaar, Feni Ria Andriani (42), tinggal di rumah tak layak huni
-
Terungkap motif pembunuhan Feni Ria Andriani (42), Ketua Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). terjadi percekcokan saat penagihan utang
-
Pihak Kepolisian mencurigai dan mengamankan pemilik rumah yang dihuni oleh pasangan suami istri sebagai pelaku pembunuhan Feni pegawai koperasi
-
Pihak kepolisian akhirnya berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan karyawan koperasi di Nagari Guguak VIII Koto, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar
-
Feni Ria Andriani(42) Ketua Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera(Mekaar) ditemukan tews di belakang rumah nasabahnya, berawal menghilang sepekan
-
Feni Ria Andriani (42) korban yang ditemukan tewas diduga dibunuh dan dibakar setelah hilang selama sepekan di Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Gugu
-
Ketua Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), Feni Ria Andriani (42) diduga dibunuh dan dibakar setelah hilang selama sepekan di Nagari.
-
Pasalnya, uang sebesar Rp 32 juta ini diambil dan dibagi oleh para pelaku, yakni Antoni selaku bos distro, Pongki, dan Kevin yang hingga kini DPO.
-
Inilah tampang Antoni, bos distro yang diduga pelaku utama pembunuhan pegawai koperasi di Palembang akhirnya ditangkap.
-
Momen detik-detik penangkapan Antoni, bos distro "Anti Mahal" diduga pelaku utama pembunuhan Anton Eka Saputra (25), pegawai koperasi di Palembang
-
Apalagi pembunuhan tersebut diduga dilatari karena Anton menagih uang koperasi sebesar Rp 10 juta kepada Antoni.
-
Mansuri menambahkan, proses evakuasi di TKP memakan waktu disebabkan petugas Identifikasi harus membersihkan semen yang ada di jenazah korban.
-
Terungkap keseharian Antoni, bos distro terduga pelaku utama pembunuhan pegawai koperasi di Palembang yang mayatnya dicor.
-
Kasus pembunuhan Anton Eka Saputra (25) seorang pegawai koperasi oleh bos distro bernama Antoni kini masih terus menjadi perhatian publik.
-
Tragisnya, Anton ditemukan terkubur di halaman belakang sebuah distro pakaian "Anti Mahal" yang berlokasi di Jalan KH dahlan blok D2 Maskarebet.
-
Begini penampakan rumah mewah milik Antoni, bos distro terduga pelaku utama pembunuhan pegawai koperasi di Palembang yang mayatnya dicor.
-
Tampang Antoni, terduga pelaku utama pembunuhan Anton Eka Saputra karyawan koperasi di Palembang yang mayatnya dicor di belakang halaman ruko distro.
-
Kesedihan masih sangat dirasa keluarga Anton Eka Saputra (25 tahun), pegawai koperasi di Palembang yang dibunuh lalu dicor nasabahnya.
-
Kasus tewasnya Anton Eka Saputra, seorang pegawai koperasi di Palembang yang dibunuh bos distro mengungkap sejumlah fakta mengerikan.
-
Diketahui, Anton Eka Saputra karyawan koperasi di Palembang tewas dibunuh lalu jasadnya dicor saat menagih utang ke nasabah.
-
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan nominal utang pelaku ke korban senilai Rp 10 juta.
-
Gegara Tagih Utang Rp 10 juta, Anton Eka Saputra karyawan koperasi di Palembang tewas dibunuh lalu jasadnya dicor saat menagih utang ke nasabah.
-
Polisi mengungkap dugaan motif pembunuhan karyawan koperasi yang mayatnya dicor di belakang ruko distro pakaian di Palembang.
-
Polisi mengungkap siasat licik 3 pembunuh pegawai koperasi di Palembang yang jasadnya dicor di sebuah distro.
-
Ia menduga perbuatan para pelaku sudah direncanakan oleh pelaku utama yang diketahui bernama Antoni (DPO).
-
Berikut sederet fakta seorang pegawai koperasi di Palembang tewas dibunuh nasabah saat tagih utang.
-
Satu pelaku pembunuhan Anton Eka Saputra karyawan koperasi di Palembang yang mayatnya dicor di belakang halaman ruko distro, ditangkap
-
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengungkap awal terungkapnya pegawai koperasi yang dilaporkan hilang ternyata dibunuh nasabah.
-
Warga Perumahan Gotong Royong Soak Simpur, Sukarami itu terakhir terlihat sekitar jam 1 siang di sekitaran Perumnas Sako.