Pelajari Sejarah Hindu di Sumatera, 30 Dosen dari Thailand Kunjungi Candi Bumi Ayu PALI Sumsel

Sementara sisanya Candi 4, 5, 6, 9, 10, 11, dan 12 masih berupa gundukan tanah dan belum diteliti lebih lanjut oleh tim arkeologi.

Bangunan-bangunan yang sudah dipugar memperlihatkan keindahan arsitektur bata merah dengan bentuk dan relief khas masa Hindu kuno. 

Di beberapa bagian, ditemukan arca dewa, yoni, dan lingga, yang menjadi simbol pemujaan dalam ajaran Siwa.

Selain bernilai historis, Candi Bumi Ayu kini juga menjadi objek wisata edukasi yang banyak dikunjungi pelajar, mahasiswa, hingga wisatawan lainnya. 

Keindahan arsitektur kuno berpadu dengan suasana pedesaan yang tenang, menjadikannya destinasi favorit bagi penikmat sejarah dan budaya.

“Kami terus berupaya menjaga kelestarian situs ini agar tetap menjadi kebanggaan masyarakat PALI. Kunjungan dari luar negeri seperti ini membuktikan bahwa warisan budaya kita diakui secara internasional,” tutur Endi.

Ia menambahkan, pihak pengelola juga terus berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan untuk melanjutkan penelitian dan perawatan struktur candi yang belum digali.

Kehadiran dosen dari Thailand menjadi sinyal positif bahwa Candi Bumi Ayu bukan sekadar situs kuno, melainkan pusaka sejarah lintas bangsa.

“Kami berharap Candi Bumi Ayu semakin dikenal luas dan mampu menjadi ikon wisata sejarah Sumatera Selatan yang mendunia,” tutup Endi.

Baca berita menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel