Dokter Ungkap Kondisi Kades Cahaya Bumi OKI dan Kakaknya Usai Dianiaya Oknum TNI, Wajah Babak Belur

Ringkasan Berita:

• Kades Cahaya Bumi, Kabupaten OKI dan kakaknya mengalami luka memar usai dianiaya
• Korban dikeroyok puluhan petugas keamanan perusahaan sawit dan oknum TNI
• Dokter menyebut, korban mengalami lika robek di pelipis mata dan bengkak di wajah

 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Kades Cahaya Bumi, Kabupaten OKI, Komarudin dan kakaknya Zainal Abidin yang menjadi korban penganiayaan puluhan petugas keamanan perusahaan perkebunan sawit dan sejumlah oknum TNI mengalami sejumlah luka lebam khususnya di area wajah. 

Hasil pemeriksaan tim medis instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung menunjukkan luka robek dan bengkak terlihat di beberapa bagian tubuh.

Dokter jaga IGD RSUD Kayuagung, dr. Restiko yang menangani langsung kedua korban membenarkan telah menerima dua pasien yang mengaku menjadi korban pengeroyokan. 

"Saya ada menerima pasien yang katanya mengalami pengeroyokan. Dari yang saya periksa, ada dua orang korban," ujar dr. Restiko saat ditemui di RSUD Kayuagung, Senin (20/10/2025) malam. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, dr. Restiko merinci luka-luka yang dialami oleh kedua korban.

Luka yang paling terlihat berada di area wajah, termasuk luka robek yang memerlukan penanganan.

"Luka-luka yang dialami itu ada beberapa. Ada luka robek di pelipis matanya, kemudian juga ada luka berupa bengkak di area wajahnya ataupun di area kakinya," jelasnya.

Baca juga: Niat Luruskan Masalah Warga, Kades di OKI Dianiaya, Anggota DPRD Sebut Pelaku Diduga Oknum TNI

Baca juga: Kades Cahaya Bumi OKI & Kakaknya Dianiaya Diduga Oknum TNI, Anggota DPRD Minta Pangdam Turun Tangan

Meskipun mengalami luka cukup serius. Ia menyatakan dari hasil pemeriksaan penunjang seperti rontgen, tidak ditemukan cedera dalam yang parah seperti patah tulang.

"Kalau untuk hasil rontgen, sejauh ini masih normal. Tidak ada saya nampak adanya kelainan mungkin ada patah tulang atau sejenisnya," tegasnya.

Karena kondisi keduanya terpantau stabil setelah mendapatkan penanganan awal, pihak rumah sakit memutuskan kedua korban tidak perlu menjalani rawat inap.

"Pasien sejauh ini stabil, tak memerlukan rawat inap. Masih bisa dilakukan perawatan rawat jalan," tambahnya.

Meskipun demikian, dr. Restiko menyebut luka-luka yang diderita akan berdampak pada aktivitas sehari-hari korban sementara waktu

"Pasien akan mengalami kesulitan beraktivitas seperti biasa untuk beberapa saat, walaupun tidak bisa kita tentukan berapa lamanya," pungkasnya.

Sebelumnya, anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Jauhari A.Ma menyebut selain petugas dari perusahaan, aksi penganiayaan itu juga turut dilakukan sejumlah oknum anggota TNI.