Kopi Sumsel
Kopi Liberika Asal Lahat Diekspor ke Malaysia, Bursah Zarnubi Targetkan Lebih Dari 1.000 Ton
Bursah Zarnubi mengatakan, jumlah ini bagi dirinya bukan sebuah prestasi, mengingat hasil produksi kopi di Lahat mencapai 56 ribu ton per tahun.
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Slamet Teguh
Laporan Wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin
TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Kabupaten Lahat melakukan ekspor perdana kopi jenis liberika ke Malaysia dengan total 19,8 ton.
Meski jumlah ini belum sesuai harapan Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, ekspor perdana ini jadi langkah awal bagi Lahat mengenalkan komoditas perkebunan ke pasar global.
Bursah Zarnubi mengatakan, jumlah ini bagi dirinya bukan sebuah prestasi, mengingat hasil produksi kopi di Lahat mencapai 56 ribu ton per tahun.
Namun, Lahat tetap bangga dengan prestasi anak-anak Lahat yang sudah berani menjual produk asli Lahat ke pasar global.
"Kopi liberika ini memang jenisnya berbeda, dengan jumlahnya yang tidak sebanyak robusta. Jadi wajar saja jika jumlahnya tidak begitu besar. Kedepan harus diatas 1.000 ton," kata Bursah, Senin (10/11/2025).
Dikatakanya kopi merupakan komunitas unggulan di Kabupaten Lahat.
Jika irigasi yang akan dibuat sudah selesai, ditargetkan akan membuka lahan baru khusus untuk perkebunan kopi. Rencananya akan membuka perkebunan kopi seluas 2.000-3.000 hektar kebun kopi jenis Arabika.
"Tentunya kita harapkan, ekspor ini bisa berimbas pada peningkatan kesejahteraan petani kita. Dengan ini artinya kita sudah mulai masuk pasar global, Lahat sudah mulai dikenal," ucapnya.
Baca juga: APINDO Sumsel dan Bank DBS Jajaki Pemberdayaan Petani Kopi
Baca juga: Buah Kopi, Lada, Hingga Tanaman Kayu Dicuri, Petani di Empat Lawang Rugi Hingga Rp 70 Juta
Sementara, Ketua Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Provinsi Sumsel, drh Sri Endah Ekandari MSi menerangkan, Lahat merupakan wilayah pertama di Sumsel yang lakukan ekspor kopi ke Malaysia.
Dirinya cukup bangga ternyata komunitas pertanian, perkebunan di Sumsel cukup diminati oleh negara luar.
"Sepanjang tahun 2024, ekspor dari Sumsel baru sebanyak 18 kali, dengan total 178.3 ton ke negara Malaysia, Australia, Arab Saudi dan Jerman. Lahat baru kali pertama, dan sudah mengantongi sertifikat pito senitari," terangnya.
Sri Endah Ekandari mengakui, jumlah ini masih sedikit, karena ekspor kopi saat ini masih dikuasai oleh Provinsi Lampung. Karena itu, dirinya telah membuat sebuah program untuk memberkode seluruh komonitas pertanian dan perkebunan di Sumsel.
"Dengan program itu, nanti tercatat meski diberangkatkan dari Lampung, komoditasnya tetap tercatat berasal dari Sumsel. Kita berharap, kedepan Lahat akan semakin banyak lakukan ekspor, bukan hanya kopi tapi juga komoditas pertanian dan perkebunan lainnya," sampainya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
| Gudang Komoditi Milik Pemkot Pagar Alam Bakal Difungsikan Jadi Eksportir Kopi Koperasi Merah Putih |
|
|---|
| Terima Audiensi Eksportir Australia, Ludi Oliansyah Ingin Tingkatkan Kopi Pagar Alam Agar Mendunia |
|
|---|
| Kopi Lahat Berpotensi Dikirim ke Dubai Setelah Ada Pembeli yang Datang Temui Bupati |
|
|---|
| Kopi Sumsel Butuh 'Branding' Kuat Untuk Menuju Pasar Internasional |
|
|---|
| Harga Kopi di Empat Lawang Perlahan Kembali Naik, Sebelumnya Masih Rp 55 Ribu per Kilogram |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Kopi-Liberika-Asal-Lahat-Diekspor-ke-Malaysia-Bursah-Zarnubi-Targetkan-Lebih-Dari-1000-Ton.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.