Kades Cahaya Bumi OKI Dianiaya
Kades Cahaya Bumi OKI & Kakaknya Dianiaya Diduga Oknum TNI, Anggota DPRD Minta Pangdam Turun Tangan
Anggota DPRD Sumsel, Jauhari A.Ma mengecam keras aksi oknum TNI yang ikut menganiaya Kades Cahaya Bumi, Kabupaten OKI dan kakanya.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Ringkasan Berita:
- Anggota DPRD Sumsel, Jauhari mengecam keras aksi penganiyaan terhadap Kades Cahaya Bumi OKI saat ingin memastikan kondisi warganya
- Disebutkan, aksi penganiayaan ini juga dilakukan oknum TNI
- Jauhari meminta Pangdam II Sriwijaya turun tangan menindaklanjuti masalah ini
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG – Anggota DPRD Sumsel, Jauhari A.Ma mengecam keras aksi oknum TNI yang ikut menganiaya Kepala Desa (Kades) Cahaya Bumi Kabupaten OKI, Komarudin dan kakaknya, Zainal Abidin.
Secara mengejutkan, Jauhari menyebut para pelaku yang terlibat dalam pemukulan selain petugas keamanan perusahaan terdapat juga beberapa oknum anggota TNI.
Diketahui, permasalahan ini bermula saat Komarudin, selaku Kades Cahaya Bumi pergi memastikan langsung kondisi warganya yang dikabarkan ditangkap karena mencuri sawit milik perusahaan, Senin (20/10/2025) sore.
Ironisnya, aksi kekerasan itu justru memuncak usai Komarudin memperkenalkan diri sebagai seorang Kepala Desa.
Menurut Jauhari, yang juga berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Ogan Komering Ilir, menjelaskan bahwa kedatangan Kades Komarudin ke lokasi adalah untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Ia bahkan mengibaratkan tugas seorang Kades seperti langsaran (perangkap ikan tradisional).
"Kalau boleh saya ilustrasikan, tupoksi seorang kepala desa itu tidak ubahnya seperti langsaran. Ikan kecil masuk, ikan besar masuk, ikan berduri masuk bahkan sampah pun masuk," jelasnya.
Baca juga: Niat Luruskan Masalah Warga, Kades di OKI Dianiaya, Anggota DPRD Sebut Pelaku Diduga Oknum TNI
Artinya, kata Jauhari, seorang kades adalah tempat mengadu bagi seluruh masyarakat atas semua permasalahan yang dialaminya.
"Seorang kepala desa wajib merespons apa yang menjadi keluhan masyarakat," tambahnya.
Jauhari menegaskan tindakan para pelaku yang ia sebut sebagai "oknum TNI", jelas berada di luar prosedur dan protokol (protap).
Menurutnya, sekalipun ada warga yang tertangkap tangan melakukan pencurian, domain untuk memprosesnya secara hukum ada di tangan kepolisian, bukan justru ditangani dengan kekerasan.
"Kalaupun ada pelaku tindak pencurian buah sawit tertangkap mereka, berikutnya yang menjadi domain untuk memproses secara hukum teman-teman kepolisian sebagai penegak hukum," paparnya.
Ia pun menyebut keberadaan aparat (TNI) di lokasi perusahaan mungkin atas permintaan pengamanan. Namun tindakan penganiayaan terhadap Kades Komarudin tidak dapat dibenarkan.
Atas insiden ini, Jauhari secara resmi meminta panglima kodam (Pangdam) II Sriwijaya turun tangan
| Nasib 9 Oknum TNI Keroyok Kades Cahaya Bumi OKI dan Kakaknya, Kodam II/Sriwijaya Minta Maaf |
|
|---|
| Oknum TNI Diduga Aniaya Kades Cahaya Bumi OKI dan Kakaknya, Awalnya Ingin Luruskan Masalah Warga |
|
|---|
| Kodim 0402/OKI Angkat Bicara Soal Oknum TNI Keroyok Kades Cahaya Bumi, Tegaskan Bukan Anggotanya |
|
|---|
| Kronologi Kades di OKI Dianiaya Oknum TNI, Berawal Cari Warganya yang Ditangkap Diduga Curi Sawit |
|
|---|
| Dokter Ungkap Kondisi Kades Cahaya Bumi OKI dan Kakaknya Usai Dianiaya Oknum TNI, Wajah Babak Belur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Anggota-DPRD-Kecam-Kades-di-OKI-Dianiaya-Oknum-TNI-Saat-Ingin-Bela-Warga.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.