Berita Palembang

Sepanjang 2025, Pertamina Sebut Jumlah Distribusi Pertalite Lebih Besar Dibanding Solar di Sumsel

Biasanya antrean panjang kendaraan itu bisa ditemukan di hampir sejumlah SPBU di dalam dan luar Palembang yang didominasi kendaraan niaga.

Penulis: Hartati | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Hartati
ANTRE BBM - Antrean BBM di SPBU di Kota Palembang, Jumat (14/11/2025). Sepanjang 2025, Pertamina Sebut Jumlah Distribusi Pertalite Lebih Besar Dibanding Solar di Sumsel 

Ringkasan Berita:
  • Distribusi pertalite yang disalurkan Pertamina di Sumsel lebih besar dibandingkan Solar.
  • Hingga November distribusi solar sebanyak 535.327 KL dan Pertalite 632.201 KL
  • Pertamina terus terapkan sistem barcode agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran

 

TRIBUNSUNSEL.COM, PALEMBANG - Antrean panjang kendaraan khususnya solar belakangan ini tidak lagi terlihat terlalu panjang dan lama karena stoknya ada sehingga sopir tidak antre panjang.

Biasanya antrean panjang kendaraan itu bisa ditemukan di hampir sejumlah SPBU di dalam dan luar Palembang yang didominasi kendaraan niaga.

Ade, salah satu sopir yang isi BBM di SPBU mengatakan cuma antre 20 menit saat isi solar, biasanya antre sampai satu jam lamanya karena panjang antrean dan harus diinput manual datanya oleh petugas.

"Lebih singkat cuma 20 menit antrenya ini, kalau bisa setiap hari lancar begini dan tidak usah antre biar mudah," ujarnya, Jumat (14/11/2025).

Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) terus mengoptimalkan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat Sumatera Selatan terpenuhi secara merata dan tepat sasaran.

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mencatat untuk konsumsi solar subsidi sebesar 1.699 Kilo Liter (KL) per hari dan Pertalite 2.007 KL per hari ke seluruh wilayah Sumatera Selatan.

Baca juga: Kelangkaan Solar Subsidi Meluas. SPBU di OKI Kuota Habis, Lubuklinggau Macet Akibat Antrean Pengepul

Baca juga: Sudah Berhari-hari Solar Langka di Lubuklinggau, Antrean Panjang Truk di SPBU Bikin Jalanan Macet

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, menjelaskan bahwa penentuan kuota per wilayah mempertimbangkan berbagai kebutuhan seperti sektor transportasi, usaha mikro, pelayanan publik, perikanan, dan pertanian di masing-masing daerah.

“Hingga November 2025, telah menyalurkan Solar Subsidi sebesar 535.327 KL dan Pertalite sebesar 632.201 KL," ujar Rusminto.

Pertamina memastikan pengawasan dan pengecekan dilakukan secara menyeluruh sebelum penyaluran BBM ke SPBU, serta memantau distribusi ke sektor industri agar sesuai ketentuan yang berlaku.

Pertamina juga mengimbau perusahaan dan pelaku usaha untuk menggunakan BBM Non Subsidi atau BBM Industri sesuai peruntukannya.

Pemantauan dilakukan secara rutin di seluruh SPBU untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran.

Apabila ditemukan indikasi penyalahgunaan, sanksi akan diberikan sesuai ketentuan yang berlaku, mulai dari teguran tertulis hingga pencabutan izin operasi.

Pertamina juga terus mengimplementasikan program Subsidi Tepat melalui sistem QR Code.

Pertamina berkomitmen terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan institusi terkait untuk menjaga ketersediaan energi serta memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat Sumatera Selatan.

"Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk membeli BBM bersubsidi sesuai kebutuhan dan peruntukannya, serta dapat menyampaikan pengaduan jika menemukan dugaan penyalahgunaan melalui Pertamina Contact Center 135," tutup Rusminto.

 

 

 

Baca Berita Tribunsumsel.com Lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung dalam Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved