Berita Palembang

Warga Resah, Sungai Karang Panjang 12 Ulu Palembang Dipenuhi Sampah dan Sedimentasi, Minta Dikeruk

Bagi masyarakat sekitar, Sungai Karang Panjang adalah sesuatu yang vital, namun kini keberadaannya justru mencemaskan.

Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Syahrul Hidayat
SAMPAH - Kondisi anak Sungai Musi, Sungai Karang Panjang, di kawasan 12 Ulu, selain dipenuhi sampah juga ditumbuhi rumput yang menyemak karena dasar sungai sudah dangkal atau mengalami sendimentasi, Selasa (30/9/2025). Warga mengharapkan sungai tersebut dikeruk 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Nasib miris menimpa Sungai Karang Panjang di Kelurahan 12 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) 2 Palembang yang kini menjadi sorotan setelah kondisinya viral di media sosial.

Sungai yang membentang di bawah Jalan KH Azhari ini tak lagi berfungsi optimal.

Hampir seluruh permukaannya dipenuhi tumpukan sampah rumah tangga dan ditumbuhi rumput liar, yang menandakan telah terjadi pendangkalan parah akibat sedimentasi.

Bagi masyarakat sekitar, Sungai Karang Panjang adalah sesuatu yang vital, namun kini keberadaannya justru mencemaskan.

Tumpukan sampah bahkan terlihat jelas menutup gorong-gorong jalan, menyumbat total aliran air menuju Sungai Musi.

Salahuddin, atau akrab disapa Udin, Ketua RT 07 RW 03, tak menampik bahwa masalah sampah ini adalah siklus yang tak putus.

Ia menjelaskan bahwa upaya pembersihan sudah beberapa kali dilakukan, namun hasilnya tak pernah permanen.

"Sungai ini sudah pernah dibersihkan. Pernah dari PLN dan BRI bantu kami, tapi karena airnya pasang, jadi hanya sampah di permukaan saja yang terangkat," terang Udin saat ditemui di kediamannya, Selasa (30/9/2025).

Bahkan, sekitar dua bulan lalu, Dinas PU Pengairan juga sudah turun tangan untuk melakukan pembersihan.

"Pernah dibersihkan, sudah satu truk besar dan kecil sampah tidak muat lagi. Pihak kelurahan juga sudah gerakkan gotong royong, tapi kembali lagi sampah menumpuk," keluhnya.

Baca juga: Volume Sampah Capai 25 Ton per Hari, Luas TPA Sepucuk OKI Bakal Ditambah 5 Hektare

Baca juga: Sedihnya Iin Tukang Angkut Sampah yang Rumahnya Kebakaran di Palembang Lihat Kediamannya Jadi Arang

Udin mengungkapkan biang keladinya, selain warga sekitar, banyak juga warga dari wilayah lain yang pada malam hari membuang sampah sembarangan di sungai.

"Mereka buang pada malam hari," tandasnya.

Menyikapi kondisi ini, harapan utama warga yang bermukim di sekitar RT 7, 9, 11, 1, 2, dan 6, kini hanya satu, Sungai Karang Panjang harus dikeruk.

"Harapan warga minta dikeruk. Karena sungai itu sudah dangkal dan penuh sampah. Kalau tidak dikeruk, risiko banjir pasti tinggi," tegas Udin.

Rencana pencegahan jangka panjang pun telah dibahas.

Pihak kelurahan, kata Udin, pernah berencana memasang CCTV dan jaring untuk meminimalisir aksi buang sampah.

Di sisi lain, upaya pengerukan terkendala masalah teknis.

Yenny, salah satu petugas Kelurahan 12 Ulu, membenarkan bahwa pihak kelurahan sudah mengetahui kondisi sungai dan telah menggerakkan gotong royong.

"Kendala kenapa tidak pernah dikeruk karena lokasi tidak bisa masuk alat berat," jelas Yenny.

Ia menambahkan bahwa Lurah 12 Ulu sedang berada di Kantor Walikota untuk rapat, ketika awak media mendatangi kantor kelurahan.

Kondisi Sungai Karang Panjang saat ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah dan masyarakat.

Tanpa tindakan pengerukan yang masif dan solusi permanen untuk mencegah pembuangan sampah ilegal, sungai yang telah dangkal dan tercekik sampah ini berpotensi menjadi banjir dan lingkungan sekitar tidak bersih.

"Minta ampun pak, kalau sampah di sini susah kita kontrolnya, mereka buang malam hari, saat kita pulas tidur, di sini juga pinggir jalan jadi yahg buang bukan warga sini saja tapi banyak dari luar kampung kami," tandas Aminah, warga sekitar.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved