Dosen Untag Semarang Tewas

Ada Kisah Asmara, Terungkap Status Hubungan Dosen Untag Semarang di Dalam KK AKBP Basuki dan Istri

Kuasa hukum DLL sebut status hubungan kliennya di KK AKBP Basuki adalah family lain. Dalam KK itu pula ada istri Basuki.

Editor: Weni Wahyuny
Tribunnewsbogor
SATU KK DENGAN DOSEN - AKBP B orang pertama kali temukan DLL dosen Untag tewas di kamar hotel, Senin (19/11/2025). Ternyata AKBP B satu KK dengan dosen tersebut dan berstatus family lain. 

Ringkasan Berita:
  • Keluarga dosen Untag Semarang yang tewas kaget DLL masuk dalam KK AKBP Basuki
  • Mereka ketahuan satu KK saat mengurus surat kematian
  • Dalam KK AKBP Basuki, dituliskan bahwa DLL adalah family lain

TRIBUNSUMSEL.COM, SEMARANG - Perdana Cahya Devian Melasco alias Vian, kakak DLL, dosen Untag Semarang yang tewas di hotel, kaget bukan kepalang saat sang adik disebut satu kartu keluarga (KK) dengan AKBP Basuki, polisi yang pertama kali menemukan adik tewas.

Vian mengaku baru mengetahui bahwa DLL tercantum dalam KK AKBP Basuki.

Devian menyebut, sudah mengetahui korban sudah berpindah KK sejak tahun 2024.

Kala itu, ia hendak mengurus KK baru, selepas ibunya meninggal dunia.

Namun, ternyata adiknya sudah berpindah KK.

"Nah di situlah saya kaget ketika hanya nama saya yang ada di KK itu, saya tidak bertanya lebih jauh karena itu orangnya tertutup," katanya, di Kota Semarang, Kamis (21/11/2025).

Kuasa Hukum Keluarga Korban DLL, Zainal Abidin Petir memastikan korban DLL masuk dalam satu Kartu Keluarga (KK) dengan AKBP Basuki.

Kepastian ini diperolehnya ketika mengurus akta kematian korban di dinas terkait.

"Korban dimasukkan ke KK dengan status hubungan family lain. Di KK itu ada empat orang, AKBP B, istrinya, seorang anak, dan korban," ujarnya.

Baca juga: 5 Tahun Tinggal Bersama dengan Dosen Untag Semarang, AKBP Basuki Masukkan DLL ke KK Bareng Istri

Keluarga Ungkap Kejanggalan

Kakak DLL, Davian alias Vian menyebut kematian DLL ada sejumlah kejanggalan di antaranya ada nomor asing yang menghubungi nomor seorang kerabat.

Nomor itu mengirimkan foto korban dalam yang ditemukan tewas tanpa busana di sebuah kamar kos-hotel (kostel) Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025) lalu.

Namun, foto itu lantas dihapus oleh si pengirim.

"Iya bude kami mendapatkan kiriman foto dari nomor asing tapi kemudian dihapus oleh si pengirim.

Dalam foto itu simpang siur (diduga ada bercak darah) sehingga menambah kecurigaan," ujar Vian.

Belakangan, keluarga baru mengetahui bahwa pengirim nomor asing tersebut diduga dari nomor pribadi AKBP Basuki.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved