Nadiem Makarim jadi Tersangka

Terseret Korupsi, Mahfud MD Sebut Nadiem Makarim Tak Paham Birokrasi : Sebersih Apapun Tetap Keliru

Mahfud MD menilai, meski Nadiem Makarim menyatakan bersih dari korupsi, ia tetap bersalah dalam kasus Chromebook, tak ahli dalam bidang pendidikan. 

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube Mahfud MD Official
RESPON PENETAPAN TERSANGKA- Mahfud MD menilai, meski Nadiem Makarim menyatakan bersih dari korupsi, ia tetap bersalah dalam kasus Chromebook, tak ahli dalam bidang pendidikan.  

TRIBUNSUMSEL.COM - Penetapan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan laptop berbasis sistem operasi chromebook bernilai sekitar Rp 9,9 triliun mendapat respon dari Mahfud MD.

Menurut Mahfud, meski pihak Nadiem Makarim menyatakan bersih dari korupsi, namun ia tetap bersalah dalam kasus Chromebook.

Mahfud menilai, Nadiem Makarim termasuk orang berintegritas tinggi, namun salah menempatkannya sebagai Menteri Pendidikan.

Baca juga: Minta Prabowo Panggil Kejaksaan, Hotman Paris Butuh 10 Menit Buktikan Nadiem Makarim Tak Korupsi

Pasalnya, Nadiem Makarim tak ahli dalam bidang pendidikan. 

Saat menjabat sebagai menteri, kata Mahfud, Nadiem tak pernah sekalipun mendatangi perguruan tinggi untuk melakukan sosialisasi program pemerintah.

"Dia bersih (korupsi) itu iya, tapi birokrasi ndak paham dia," ucap Mahfud MD, dikutip dari podcast Terus Terang tayang Senin (8/9/2025).

Mahfud MD tetap dengan tegas menyebut Nadiem Makarim tetap bersalah dalam kasus Chromebook.

"Tetapi dalam kasus ini, sekarang jadi tersangka itu memang sebersih apapun tetap keliru," jelas Mahfud MD.

"Karena sebelum dilantik sebagai menteri, dia sudah berbicara tentang itu di sebuah grup WA yang sekarang ada di tangan Kejaksaan Agung," lanjutnya.

Bahkan, Mahfud MD menyoroti sapaan 'Mas Menteri' sudah digunakan dalam grup tersebut meski Nadiem Makarim belum dilantik menjadi Mendikbud.

"Untuk kerja sama Chromebook sama Google ini, dan bahkan di situ katanya Nadiem sudah disebut Mas Menteri di dalam grup sebelum jadi Menteri sudah disebut Mas Menteri oleh calon Staf Khususnya," ungkap Mahfud MD.

Mahfud MD pun menerangkan keanehan kebijakan Chromebook yang disepakati Nadiem Makarim dengan Google.

"Berarti sudah ada bayangan ke situ. Padahal Chromebook itu ketika diajukan ke Menteri sebelumnya, Pak Muhadjir tidak direspons artinya ditolak."

"Kenapa? Karena Chromebook itu sudah dipakai di Malaysia 2013 dan justru diberhentikan tahun 2019 karena dianggap tidak bermanfaat, malah di kita diteruskan," jelas Mahfud MD heran.

Baca juga: Deretan Fakta Penetapan Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Chromebook Rp 9,9 T

Grup dan sikap Nadiem tersebut membuat dirinya terindikasi Means Rea.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved