Berita Palembang

Sepanjang 2024, ada 31.640 Pasien Kesehatan Jiwa Berobat di RS Ernaldi Bahar Palembang

Rumah Sakit Prov. Sumsel Ernaldi bahar melayani pasien kejiwaan yang terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan. 

Penulis: Hartati | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Hartati
ANTRE - Pasien RS Ernaldi Bahar Palembang tengah antre melakukan pendaftaran berobat di loket beberapa waktu yang lalu. 

Meski terdaftar sebagai pengguna BPJS, E merasa tak ada pembeda pelayanan antara dirinya dengan pasien lain.

Soal proses berobat, E blak-blakan mengaku sangat terbantu dengan adanya aplikasi Mobile JKN sebab prosesnya bisa lebih cepat tanpa antre seperti jika mendaftar di tempat. 

Kemudahan dan pelayanan maksimal yang didapat, menjadi salah satu dorongan kuat bagi E untuk rutin berobat. Berkat hal itu, ia bisa lebih tenang dalam menjalani hari. 

"Yang saya rasakan tentunya lebih stabil. Bisa beraktivitas seperti biasa," ujarnya

Terpisah, Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel melalui Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Puskesmas berperan dalam penanganan pasien dengan gangguan jiwa.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel, Ira Primadesa Ogahtriyah mengatakan, tak hanya ditujukan bagi pasien gangguan jiwa dengan kondisi ringan, namun penanganan juga difokuskan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) 
Berat terutama penderita Skizofrenia dan psikotik akut.

"Langkah yang kami lakukan adalah dengan dengan melakukan penanganan awal, rujukan, hingga advokasi kepesertaan JKN," ujarnya, Rabu (30/7/2025).

Lebih rinci Ira menjelaskan, Dinkes Sumsel memberikan informasi dan edukasi terkait kondisi ODGJ meliputi bagaimana tata laksana awal dan pemberian pengobatan dasar. 

Tata laksana awal dan pemberian pengobatan dasar dilaksanakan di Puskesmas.

"Namun jika memerlukan penanganan lebih lanjut maka akan rujukan ke fasilitas pelayanan Kesehatan yang lebih memadai seperti RSU dengan layanan Kesehatan jiwa atau Rumah Sakit Jiwa (RSJ)," jelasnya.

Hingga Juli 2025, kasus ODGJ di Sumsel berjumlah 13.061 orang di 17 Kabupaten/Kota dengan data tertinggi berasal dari Kota Palembang yakni sebanyak 2.309 orang.

Selain Palembang, daerah lain yang cukup jumlah ODGJ cukup tinggi mencapai ribuan yakni Banyuasin 1.724 orang, selanjutnya OKU Timur 1.234 orang, Ogan Komering ilir (OKI) 1.126 orang, Muara Enim 1.200 orang dan Musi Banyuasin (Muba) 1.011 orang.

Selanjutnya, wilayah lain yang jumlah ODGJ mencapai ratusan yakni Musi Rawas 889 orang, Empat Lawang 645 orang, Ogan Ilir 518 orang, OKU Selatan 424 orang.

Kemudian Muratara 396 orang, OKU 375 orang, PALI 335 orang, Lubuklinggau 312 orang.

Prabumulih 249 orang, Pagar Alam 190 orang dan Lahat 124 orang

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved