Harga Karet Hari Ini

Harga Karet Hari Ini, 26 Juli 2025 di OKI, Kualitas Bagus Rp 12 Ribu Perkilo

Petani karet di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus berjuang di tengah fluktuasi harga getah kering yang hingga kini tidak menentu.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Winando Davinchi
HARGA KARET - Petani karet di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus berjuang di tengah fluktuasi harga getah kering yang hingga kini tidak menentu. Saat ini, harga karet ditingkat petani berkisar Rp 9.500 hingga Rp 12.000 perkilo, sangat bergantung kualitas, kadar air dan durasi penyimpanan getah. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Petani karet di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus berjuang di tengah fluktuasi harga getah kering yang hingga kini tidak menentu.

Saat ini, harga karet ditingkat petani berkisar Rp 9.500 hingga Rp 12.000 perkilo, sangat bergantung kualitas, kadar air dan durasi penyimpanan getah.

Kondisi ini memaksa untuk sebagian besar petani menerapkan strategi bertahan dengan menunda penjualan getah demi meraup keuntungan yang lebih tinggi.

Rahmat, seorang petani karet dari wilayah Kecamatan Teluk Gelam mengungkapkan getah karet segar yang baru berumur satu hingga tiga hari hanya dihargai angka terendah, yakni Rp 9.500 per kilogram. 

"Kalau langsung dijual cuma dapat hasil sedikit. Jadi, biasanya ditahan dulu, biar kadar airnya turun. Dua minggu bisa naik harga jualnya," katanya sewaktu dikonfirmasi pada Sabtu (26/7/2025) siang.

Dengan menyimpan getah lebih lama, Rahmat mengaku kualitasnya membaik dan pembeli pun bersedia membayar lebih mahal. 

"Strategi ini telah menjadi jalan keluar bagi banyak petani untuk menghadapi ketidakpastian pasar yang kerap merugikan," ungkapnya.

Senada dengan Ranto, petani karet bernama Heri juga merasakan  dampak yang signifikan dari strategi penundaan penjualan ini.

"Kalau sabar nunggu dua minggu, bisa tembus Rp 12.000  perkilo. Kalau langsung dijual, rugi banyak," ungkap Adi. Namun, strategi ini bukan tanpa risiko.

Menurutnya, kesalahan teknik penyimpanan dapat merusak getah dan menyebabkan harga jual anjlok drastis. Oleh karena, hanya petani yang memahami dan mampu menjaga kualitas getah yang berani menahan stok lebih lama. 

"Kalau butuh uang mendesak, mau nggak mau tetap jual harian meski murah. Nggak semua orang bisa nunggu lama karena kebutuhan untuk bertahan hidup," imbuhnya.

Dikatakan kembali, petani sangat berharap adanya peran nyata dari pemerintah lewat stabilisasi harga atau pendampingan pascapanen.

Dengan dukungan tersebut, petani karet dapat lebih mandiri dan tidak lagi selalu tertekan oleh permainan tengkulak atau gejolak pasar lokal.

"Kalau ada penampung resmi atau kebijakan yang bikin harga stabil, petani nggak bingung lagi harus nahan atau buru-buru jual," tutup dia

Baca juga: Update Harga Karet di OKU Sumsel Rabu 23 Juli 2027, Harga Stabil Tapi Hasil Getah Justru Sedikit

Baca juga: UPDATE Harga Getah Karet di OKU Timur, Petani Lebih Pilih Tunda Jual Demi Harga Lebih Tinggi

Berikut harga kadar karet kering (KKK) data Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan bersama gabungan pengusaha karet Indonesia (Gapkindo) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved