Harga Karet Hari Ini
UPDATE Harga Getah Karet di OKU Timur, Petani Lebih Pilih Tunda Jual Demi Harga Lebih Tinggi
Harga getah karet di tingkat petani di Kabupaten OKU Timur saat ini berada di kisaran Rp 10.200 hingga Rp 12.800 per kilogram.
Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA -- Harga getah karet di tingkat petani di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini berada di kisaran Rp 10.200 hingga Rp 12.800 per kilogram, tergantung pada lama penyimpanan, kualitas karet, dan kadar airnya.
Hal ini membuat sebagian besar petani lebih memilih menahan getah selama dua minggu sebelum dijual demi mendapatkan harga lebih tinggi.
Ranto, seorang petani karet di daerah Belitang, mengungkapkan bahwa harga getah yang baru dipanen atau berumur satu hingga tiga hari saat ini berada di angka paling rendah, yakni sekitar Rp 10.200 per kilogram.
"Kalau kita jual yang harian, ya segitu harganya. Tapi memang itu yang paling murah. Biasanya kita tahan dulu sampai seminggu atau dua minggu biar naik harganya," katanya, Senin (21/07/2025).
Menurutnya, penyimpanan getah dalam waktu lebih lama membuat kadar airnya berkurang dan kualitasnya meningkat, sehingga pembeli bersedia membayar lebih mahal.
Hal ini menjadi strategi yang banyak dipilih oleh petani untuk menyiasati fluktuasi harga yang tidak menentu.
Senada dengan itu, Adi, petani karet asal Martapura, mengatakan bahwa saat ini tren di kalangan petani adalah menjual getah karet setelah disimpan selama dua minggu. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan harga antara Rp 11.900 hingga Rp 12.800 per kilogram.
"Kebanyakan petani sekarang memang nahan dulu. Soalnya selisihnya lumayan. Kalau langsung dijual setelah dipanen, rugi kita," beber Adi.
Adi juga menambahkan, menyimpan getah lebih lama memang bukan tanpa risiko. Jika salah dalam penyimpanan, kualitas bisa menurun.
Namun bagi petani yang mampu menjaga mutu getah selama proses penyimpanan, strategi ini dianggap cukup efektif untuk mendongkrak pendapatan.
"Meski begitu, tidak semua petani bisa menahan getah dalam waktu lama. Petani dengan kebutuhan ekonomi mendesak biasanya tetap menjual getah harian meskipun harganya lebih rendah," ujarnya.
Fluktuasi harga karet memang menjadi tantangan tahunan bagi para petani. Di tengah minimnya intervensi pasar dan belum stabilnya harga acuan, petani harus pintar membaca situasi. Menahan getah karet untuk dijual saat harga naik menjadi salah satu solusi jangka pendek yang kini mulai umum dilakukan.
Petani berharap, ke depan ada dukungan lebih dari pemerintah daerah, baik dalam bentuk stabilisasi harga maupun pendampingan dalam pengolahan pascapanen.
Dengan begitu, mereka bisa lebih mandiri dan tidak selalu bergantung pada permainan tengkulak atau pasar lokal.
Harga karet yang fluktuatif ini menjadi tantangan tersendiri bagi petani di OKU Timur.
Harga Getah Karet di OKU Timur Sumsel Naik-Turun, Petani Tertekan Produksi Menurun |
![]() |
---|
Rincian Harga Karet Hari ini di OKI, Merangkak Naik di Bulan Agustus Tapi Hasil Panen Turun |
![]() |
---|
Harga Karet di OKU Timur Turun Buat Petani Kian Terpuruk, Biaya Operasional Tak Sebanding Pendapatan |
![]() |
---|
Harga Karet di PALI Bertahan Rp 10 Ribu per Kg, Petani Kian Terjepit Imbas Hasil Produksi Merosot |
![]() |
---|
Harga Karet Hari Ini, 26 Juli 2025 di OKI, Kualitas Bagus Rp 12 Ribu Perkilo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.