Berita Palembang

Kampung Gerabah Palembang, Bertahan di Tengah Gempuran Modernisasi Untuk Menjaga Api Warisan

Di bangsal produksi gerabah di belakang rumah mereka, Dede menuturkan kisah pasang surut usaha yang mereka geluti.

Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Syahrul Hidayat
CELENGAN AYAM - Dede, istri Yoyok perajin gerabah sedang menyelesaikan celengan ayam dari tanah liat di rumahnya Kamis (12/6/2025). Para perajin di Kampung Gerabah tetap berproduksi walaupun permintaan sepi. 

Para perajin di Kampung Gerabah memiliki spesialisasi produksi yang berbeda, namun mereka saling melengkapi untuk memenuhi permintaan konsumen.

Contohnya, perajin Suwardi fokus pada tempat kremasi, sementara Yoyok dikenal dengan celengannya.

Meski demikian, Efriyani juga menyampaikan harapan agar pemerintah dapat memberikan dukungan berupa pelatihan pembuatan cetakan yang lebih bervariasi dan tidak monoton, serta pelatihan pengecatan dengan warna-warna trendi.

"Belum bisa bentuk-bentuk lain seperti boneka, cat warna monoton kuning merah. Kalau bisa lebih variasi warnanya," harapnya, sembari berharap ada pelatihan khusus bagi remaja agar generasi penerus semakin banyak.

Meskipun konsumen berkurang, para perajin di Kampung Gerabah tetap berproduksi, terus mengukir harapan di setiap sentuhan tanah liat. Mereka adalah penjaga api warisan yang berjuang untuk tetap relevan di tengah gempuran zaman.

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved