Berita OKU Timur

Viral Kotor dan Bau, Jembatan Penyeberangan Orang di Pasar Martapura OKU Timur Akhirnya Dibersihkan

Setelah sempat viral di media sosial, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Pasar Martapura, Kabupaten OKU Timur akhirnya dibersihkan.

TRIBUNSUMSEL.COM/CHOIRUL ROHMAN
JPO SUDAH BERSIH -- Warga melintas di JPO Pasar Martapura yang kini tampak bersih dan bebas dari sampah, setelah sebelumnya ramai dikeluhkan melalui media sosial, Rabu (14/05/2025). Sebelumnya sempat viral karena kotor dan bau menyengat. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA – Setelah sempat viral di media sosial karena kotor dan mengeluarkan bau menyengat, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang menghubungkan dua sisi Pasar Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, kini telah dibersihkan.

Sebelumnya, JPO yang berada di jantung aktivitas ekonomi Martapura itu menjadi sorotan karena digenangi air kotor, dipenuhi sampah, dan memunculkan aroma tak sedap yang mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

Banyak warga yang merasa risih, bahkan enggan menggunakan fasilitas publik tersebut.

Langkah cepat dari pihak terkait tersebut disambut baik oleh masyarakat, terutama para pengguna JPO yang setiap hari melintas untuk beraktivitas.

Kondisi JPO sebelumnya memang memprihatinkan. Sampah berserakan, aroma tak sedap menyengat hidung, serta dinding yang tampak kusam menjadi pemandangan sehari-hari.

Warga yang kesal kemudian mengunggah kondisi tersebut ke media sosial.

Tak butuh waktu lama, unggahan tersebut menyebar dan memicu beragam reaksi dari warganet.

Setelah viral, petugas turun membersihkan area JPO secara menyeluruh.

Hasilnya, jembatan kini tampak lebih rapi, bebas dari sampah, dan bau menyengat yang sempat dikeluhkan sudah tidak tercium lagi.

Wati (42), seorang pedagang sayur di Pasar Martapura, menyampaikan rasa syukurnya atas respons cepat dari pemerintah.

Ia mengaku hampir setiap hari melewati JPO untuk menuju lapaknya.

“Sebelumnya memang sangat kotor, apalagi pagi hari baunya menyengat sekali. Saya sampai sering pakai masker dua lapis kalau lewat situ. Sekarang alhamdulillah sudah bersih. Jadi nyaman lewat sini, nggak bikin mual lagi,” ujarnya sambil merapikan dagangannya, Rabu (14/05/2025).

Senada dengan Wati, Rizky (28), seorang pegawai toko di sekitar pasar, mengaku lega melihat kondisi jembatan yang kini jauh lebih layak.

Ia menyebut kebersihan fasilitas umum semestinya menjadi perhatian rutin, bukan hanya setelah viral.

“Bagus sih sekarang, tapi jangan tunggu viral dulu baru dibersihkan. Jembatan ini kan setiap hari dilalui banyak orang. Kalau dibiarkan kotor begitu terus, bisa membahayakan kesehatan,” katanya. Rizky juga berharap ke depan ada jadwal rutin pembersihan agar kebersihan jembatan tetap terjaga.

Sementara itu, Nuraini (55), seorang ibu rumah tangga yang setiap akhir pekan berbelanja kebutuhan dapur di pasar, mengatakan kondisi sebelumnya sempat membuatnya enggan melewati JPO, meski itu merupakan akses tercepat.

“Kalau bisa pilih jalan lain, saya biasanya muter. Soalnya jijik juga lihat tumpukan sampah di tangga dan tengah jembatan. Tapi kemarin saya lewat lagi setelah dibersihkan, dan memang beda sekali. Bersih, nggak bau, dan saya merasa aman,” ujarnya.

Siti Rahmah (38), seorang pedagang yang setiap pagi menyeberang melalui JPO, mengungkapkan kelegaannya atas perubahan yang terjadi.

"Saya lewat sini setiap hari karena harus ke seberang pasar untuk ngantar pesanan. Dulu jembatannya becek, banyak sampah plastik dan bau banget sampai bikin mual. Sekarang sudah dibersihkan, alhamdulillah, lebih nyaman. Harapan saya ini jangan cuma bersih karena viral saja, tapi bisa rutin dibersihkan," ujar Siti dengan nada prihatin. 

Warga berharap agar kebersihan JPO tidak bersifat sementara dan hanya sebagai respons terhadap viralitas semata.

“Jangan tunggu viral untuk bertindak,” kata Rahmat menutup percakapan, mewakili harapan banyak pengguna JPO lainnya.

Pasca pembersihan, JPO Pasar Martapura tampak lebih tertata.

Lantai jembatan tampak kering dan bersih, sementara dinding-dinding jembatan yang sebelumnya berlumur debu dan coretan kini telah dicat ulang. 

Selain itu, aroma tak sedap yang dulu mengganggu kini sudah tidak tercium lagi.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved