Tahanan di Lapas Muara Beliti Ricuh

3 Jam Lapas Muara Beliti Dikuasi Napi, Aksi Penolakan Razia Sel Tahanan Berujung Ricuh

Kericuhan terjadi di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Kamis (8/5/2025) pagi, sekitar pukul 10.00 WIB.

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Eko Mustiawan
RICUH - Para Napi Diamankan Pasca Ricuh di Lapas Muara Beliti Musi Rawas, Kamis (8/5/2025). 3 Jam Lapas Muara Beliti Dikuasi Napi, Aksi Penolakan Razia Sel Tahanan Berujung Ricuh 

Dari razia tersebut, petugas menemukan 54 unit telepon genggam di kamar para tahanan. Karena kecurigaan masih ada telepon genggam yang dimiliki para tahanan, maka Kamis (8/5/2025) kembali melakukan razia.

“Setelah apel sekitar pukul 08.00 WIB, petugas kembali melakukan razia karena diindikasikan masih banyak telepon genggam di kamar bawah,” kata Kalapas, Kamis (8/5/2025).

Kemudian, petugas pun membagi waktu untuk melakukan razia di blok Angsa dan sisa kamar di blok Bangau. Di blok Angsa sendiri ada delapan kamar, sedangkan di blok Bangau hanya empat kamar.

“Kemudian di kamar delapan yang dipimpin oleh KPLP terjadi [sesuatu yang] dibenarkan. Jadi, razia di blok Bangau kami hentikan. Kami berusaha menenangkan itu,” lanjut Kalapas.

Hanya saja, upaya tersebut tidak berhasil, kemudian petugas pun memilih mundur. Selain itu, pihaknya menghubungi pihak Polres, Kodim, dan Brimob untuk membantu penanganan masalah di lapas.

Kalapas mengaku tidak mengetahui secara pasti jumlah napi yang melakukan perlawanan. Namun, jumlah napi yang ada di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti sampai hari ini sebanyak 1.069 orang.

“Tidak ada korban jiwa ataupun korban luka dalam kericuhan ini. Termasuk juga tahanan yang kabur, tidak ada sejauh ini,” tegas Kalapas.

Ditambahkan Kalapas, akibat kericuhan tersebut, banyak fasilitas di Lapas Narkotika yang rusak, seperti pagar pembatas di kamar blok dan juga pagar di lapangan.

"Termasuk juga kaca jendela yang pecah dan beberapa ruang juga rusak, seperti P2U," tutup Kalapas.

Diceritakan Ustadz Muhammad Toyyibin mengaku sempat tertahan di dalam lapas kurang lebih setengah jam. Dia awalnya diberikan tugas untuk memberikan siraman rohani kepada para tahanan.

"Tidak tahu pasti apa penyebabnya, waktu mau ngasih siraman rohani di dalam masjid di dalam lapas ibu, kemudian ada asap dan langsung ribut-ribut," ungkapnya.

Kemudian, sekitar pukul 11.30 WIB, terlihat beberapa petugas memukul mundur para tahanan, dan anggota juga berhasil masuk ke dalam lapas.

Minta Kementerian Investigasi 

Anggota DPR RI Komisi XIII dari Fraksi PKB Dapil Sumsel 1, H SN Prana Putra Sohe menegaskan kejadian di LP Narkotika Muara Beliti harus diusut tuntas.

"Usut tuntas motif yang menjadi pemicu kerusuhan dan berikan sanksi yang tegas kepada pegawai yang terlibat," kata Nanan sapaannya dalam pers rilis diterima Tribunsumsel.com, Kamis (8/5/2025).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved