Karhutla Sumsel

Sejumlah Lahan di Ogan Ilir Mulai Terbakar, Tim Satgas Karhutla Mulai Berjaga di Lapangan 24 Jam

Berdasarkan informasi yang diterimanya, sebagian besar lahan yang terbakar merupakan lahan non produktif.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Slamet Teguh
Polsek Indralaya
GELAR APEL - Tim Satgas Karhutla menggelar apel di lokasi rawan Karhutla di Desa Sungai Rambutan, Rabu (7/5/2025). Apel ini guna memastikan kesiapsiagaan dalam penanggulangan Karhutla. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Kebakaran lahan melanda wilayah Indralaya Utara di Ogan Ilir, Sumsel dalam beberapa hari terakhir.

Terbaru, lahan seluas 2 hektare di Desa Sungai Rambutan Kecamatan Indralaya Utara terbakar pada Selasa (6/5/2025) lalu.

Api baru dapat dipadamkan dalam waktu tiga jam, namun potensi kebakaran lahan masih ada.

Tim Satgas Karhutla terdiri dari TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni disiapkan bersiaga di lapangan.

"Sekarang ini Tim Satgas Karhutla disiagakan 24 jam untuk penanggulangan kebakaran lahan," kata Kapolsek Indralaya AKP Junardi, Rabu (7/5/2025).

Junardi menerangkan, lahan yang terbakar merupakan semak belukar dan ditumbuhi vegetasi kering seperti rumput purun, yang mempercepat penyebaran api.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, sebagian besar lahan yang terbakar merupakan lahan non produktif.

"Lahan tersebut milik warga yang tidak tinggal di lokasi, sehingga pengawasan menjadi lemah," kata Junardi.

Baca juga: Masuk Kemarau, Karhutla di Ogan Ilir Terjadi Lagi, Titik Api Muncul di Lahan di Dekat Tol Palindra

Baca juga: Kebakaran Lahan Perdana Terjadi di Ogan Ilir Pada Tahun 2025, Kabut Asap Selimuti Tol Palindra

Pucuk pimpinan Polsek Indralaya menyampaikan bahwa penanggulangan Karhutla bukan hanya tugas Satgas.

Tetapi juga memerlukan dukungan serta kepedulian seluruh elemen masyarakat.

Berdasarkan hasil rapat penanggulangan Karhutla belum lama ini, disepakati sejumlah poin.

Diantaranya pemberdayaan Satgas Karhutla tingkat kecamatan dan desa yang telah dibentuk oleh BPBD.

Peningkatan kesadaran masyarakat melalui imbauan para Kades dan Bhabinkamtibmas mengenai bahaya membuka lahan dengan cara dibakar.

"Kemudian penyiapan MPA (Masyarakat Peduli Api) di setiap desa sebagai garda terdepan penanganan awal Karhutla," ujar Junardi.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved