Berita Muba
4.371 KK di 9 Desa di Kecamatan Lais Musi Banyuasin Terdampak Banjir Parah
Berdasarkan data sementara, sebanyak 4.371 kepala keluarga terdampak di sembilan desa di Kecamatan Lais dengan dampak terparah terjadi di Desa Petalin
Penulis: Fajri Ramadhoni | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU - Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus meluas dan berdampak pada ribuan warga.
Salah satu yang terdampak cukup parah ialah di Kecamatan Lais.
Setidaknya kini telah merendam sembilan desa dengan ketinggian air yang bervariasi antara 35 cm hingga 277 cm akibat luapan sungai dan curah hujan.
Kepala BPBD Muba, H Pathi Riduan mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan kaji cepat dan langkah-langkah penanganan di lokasi terdampak.
Tim TRC telah berada pada seluruh kecamatan yang terdampak banjir.
“Sejak banjir mulai terjadi, BPBD bersama tim gabungan dari TNI, Polri, perangkat kecamatan, dan desa terus bekerja di lapangan untuk memastikan keselamatan warga serta memantau perkembangan situasi. Kami telah menginventarisasi kedalaman air, mendata jumlah warga terdampak, dan berkoordinasi dengan aparat setempat guna mempercepat penanganan,” kata Pathi, Kamis (13/3/2025).
Baca juga: Mulai Terendam Banjir, Warga di Rantau Bayur di Pinggiran Sungai Musi Kini Sudah Siapkan Perahu
Baca juga: Cuaca Ekstrem di Sumsel Hingga 18 Maret, Berpotensi Banjir dan Sungai Pasang, Warga Diimbau Waspada
Berdasarkan data sementara, sebanyak 4.371 kepala keluarga terdampak di sembilan desa di Kecamatan Lais dengan dampak terparah terjadi di Desa Petaling.
"Di Desa Petaling, ketinggian air di pemukiman mencapai 202 cm, sementara di jalan desa bahkan lebih dalam hingga 272 cm. Ini kondisi yang harus terus kami pantau agar langkah penanganan dapat berjalan optimal,”ungkapnya.
Saat ini, curah hujan masih turun di sebagian besar wilayah Kabupaten Muba, menyebabkan debit air terus meningkat sekitar 10-20 cm dibandingkan hari sebelumnya.
"Kami mengimbau warga untuk tetap waspada dan segera melapor jika terjadi kenaikan air yang dapay membahayakan. Tim kami terus bersiaga di lapangan untuk memberikan bantuan, termasuk persiapan posko dan distribusi logistik bagi warga yang membutuhkan,” tambahnya.
Meskipun sebagian besar warga masih bertahan di rumah masing-masing karena struktur rumah yang berbentuk panggung, BPBD tetap menyiapkan skenario evakuasi jika kondisi semakin memburuk.
"Bagi warga yang rumahnya sudah tidak aman untuk ditinggali, kami menganjurkan agar segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau ke rumah kerabat yang lebih aman. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami dan segera mengungsi jika membahayakan,"tutupnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Jaga Aset Agar Tetap Terawat, Disnakertrans Muba Gotong-royong Bersihkan Area BLK Kayuara |
![]() |
---|
Kompor Jadi Penyebab Kebakaran di Bayung Lencir Muba, 10 Rumah dan 1 Gedung Walet Hangus |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Jalinteng Muba, Lansia Pengendara Motor Tewas Usai Tabrak Truk Parkir di Jalan |
![]() |
---|
Tokoh Masyarakat Desak Penyelesaian Sengketa Batas Wilayah Muba-Muratara & Perbaikan Jembatan Lalan |
![]() |
---|
Masing-masing Dapat Rp 200 Juta, 3 SD Rusak di Kawasan Transmigrasi Muba Bakal Segera Diperbaiki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.