TKW Minta Dipulangkan

Fakta Pilu Puspa Dewi, TKW Asal Prabumulih Minta Bantu Pulang, Dulu Viral Babak Belur Dihajar Suami

Terungkap fakta pilu Puspa Dewi, TKW asal Prabumulih yang ternyata sempat viral menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga babak belur

Penulis: Edison | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/EDISON
TKW VIRAL -- Nilawati ketika diwawancarai sejumah wartawan di rumahnya di Jalan Pendawa RT 02 RW 05 Kelurahan Karang Raja Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih, Kamis (13/2/2025). Nilawati merupakan ibu dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang viral di media sosial minta pemerintah Prabumulih dan Simsel agar memulangkannya ke Indonesia karena harus bayar Rp 26 juta. 

Uang sebesar Rp 26 juta itu kata Nilawati sebagai ganti kerugian tiket pesawat, akomodasi dan lainnya yang keseluruhan dibiayai oleh pihak agen.

"Dia menelpon saya tapi saya tidak punya uang, bagaimana mau membayar sementara uang itu besar," lanjutnya lirih.

Agen, kata Nilawati memberikan waktu selama 5 hari untuk membayar namun karena tidak memiliki uang sehingga tak bisa membayar.

"Agency menawarkan dua pilihan yakni pulang dengan mengganti kerugian atau tetap bekerja dengan dicarikan majikan baru. Akhirnya dia bekerja di majikan baru orang Tionghoa, mengurus anak-anak dan mengurus rumah," cerita Nilawati.

Namun bukannya membaik setelah berganti majikan, Puspa Dewi justru trauma dan tidak mau bekerja bahkan terus-terusan menangis hingga saat ini.

Ditanya apakah Puspa Dewi mengalami kekerasan fisik atau pelecehan, Nilawati menuturkan jika hal itu tidak dialami namun hanya tertekan karena selalu disalahkan.

"Saya sebagai ibu ya tidak tega dengan nasib anak daya ini, apalagi setiap video call dia seperti orang stress dan selalu melamun seperti orang banyak fikiran. Melihat keadaanya seperti itu saya langsung nangis," tuturnya.

Disinggung apakah Puspa Dewi sudah pernah gajian, Nilawati menyebut selama sebulan di Singapura Puspa belum pernah menerima gaji sebesar 550 dollar Singapura seperti dijanjikan setelah dipotong agency.

"Aturan awalnya potongan gaji 3,5 bulan. Tapi karena ditarik dari orang India, potongannya diperpanjang menjadi 4,5 bulan tidak dapat gaji," bebernya. 

Dengan air mata menetes dan beberapa kali disapu, Nilawati berharap anaknya itu dapat dipulangkan pemerintah ke Indonesia khususnya Prabumulih.

"Pulangkan anak kami pak, karena disini ada dua anaknya yang masih kecil ditinggalkannya," kata Nilawati sedih.

Anak Puspa Dewi atau cucu Nilawati yang tinggal di Prabumulih masing-masing berusia 7,5 tahun dan 15 tahun.

Puspa Dewi sendiri nekat ke luar negeri untuk memghidupi kedua anaknya dan mengangkat derajat keluarganya.

Puspa Dewi sendiri diakui Nilawati pernah viral menjadi korban KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) oleh suaminya sendiri sampai patah tangan dan lebam di sekujur tubuhnya.

Kasus itu telah dilaporkan kepada polisi namun sampai saat ini pelaku tak kunjung ditangkap.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved