Pemilihan Walikota Palembang 2024

Lembaga SPIN Keluarkan Hasil Survei Terbaru di Pilkada Palembang, Berikut Peta Kekuatan Para Paslon

Lembaga SPIN Keluarkan Hasil Survei Terbaru, Berikut Peta Kekuatan di Pilkada Palembang 2024

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Para Paslon Saat Mengambil Nomor Urut di KPU - Lembaga SPIN Keluarkan Hasil Survei Terbaru di Pilkada Palembang, Berikut Peta Kekuatan Para Paslon 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Lembaga survei dan riset Semar Political Institute (SPIN) merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas tiga pasangan calon (paslon) di Pilkada Palembang 2024 jelang pemungutan suara pada 27 November nanti.

Rilis survei bertajuk “Kejutan Elektoral Terkini Pemilihan Walikota Palembang 2024”.

Survei SPIN dilakukan pada periode 25 Oktober - 30 Oktober dengan jumlah sampel 1000 responden, melalui wawancara tatap muka.

Responden merupakan warga yang punya hak pilih, dan tersebar di 18 Kecamatan di Kota Palembang.

Penelitian survei ini berpedoman pada kuisioner terstruktur dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 4,5 persen dengan tingkat kepercayaan (confidence level) 95 persen.

Pada survei ini diperoleh temuan bahwa responden yang memilih paslon Ratu Dewa - Prima Salam sebesar 36.60 persen, disusul paslon Yudha Pratomo - Baharudin sebesar 32.33 persen, selanjutnya paslon Fitrianti Agustinda - Nandriani Octarina sebesar 18.83 persen, sedangkan responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab (TT/TJ) sebesar 12.23 persen.

"Hasil survei SPIN menunjukkan elektabilitas paslon Ratu Dewa - Prima Salam masih unggul, lalu Yudha Pratomo - Baharudin di urutan kedua, bahkan berpotensi saling salip, sedangkan posisi terakhir Fitrianti Agustinda - Nandriani Octarina," kata Direktur SPIN, Mawardin dalam keterangannya, Selasa (5/11/2024)

Meskipun paslon Ratu Dewa - Prima Salam bertengger di posisi atas, namun cenderung stagnan.

Sementara paslon Yudha Pratomo - Baharudin mengalami peningkatan elektabilitas secara signifikan, bahkan cukup drastis. 

“Salah satu temuan yang menarik adalah tren elektabilitas paslon Yudha Pratomo dan Baharudin mengalami kenaikan, terutama momentumnya usai debat perdana 22 Oktober lalu, ditambah komunikasi kampanye yang massif dan program yang atraktif,” kata Mawardin.

Fenomena stagnasi dan macetnya elektabilitas Ratu Dewa - Prima Salam bisa dianalisis dalam konteks adanya migrasi pemilih ke paslon lain yang menawarkan perubahan, lalu seiring berjalannya kampanye dan debat publik, animo masyarakat Kota Palembang yang pro perubahan semakin kental.

Sementara itu elektabilitas paslon Fitrianti Agustinda - Nandriani Octarina yang menurun disebabkan oleh jangkauan elektoralnya yang terbatas, kurang representatif dari segi ceruk suara, dan di sisi lain perilaku pemilih cenderung menghendaki pemimpin yang tegas dan maskulin di tengah masalah premanisme dan pungli yang menjamur.

Baca juga: Jadwal Debat Kedua Pilkada Palembang 2024 Beserta Temanya, Pendukung Dibatasi 100 Orang

Baca juga: Barharap AHY Jadi Jurkam, Yudha-Baharuddin Gelar Kampanye Akbar Pilkada Palembang 17 November di BKB

Selain survei elektoral, lembaga SPIN juga mengadakan FGD dan analisis kualitatif terkait kapasitas kepemimpinan para paslon, serta memotret sejumlah permasalahan terkini yang perlu diatasi oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang mendatang. Antara lain masalah pengangguran, banjir, kerusakan jalan, premanisme dan pungli. 

Mawardin menilai figur Yudha Pratomo dan Baharudin lebih siap dalam memimpin Kota Palembang dibandingkan paslon lain.

Menurutnya, kesiapan ini tergambar jelas dari pemahaman yang mendasar seputar isu-isu pembangunan, dalam sejumlah forum diskusi dan debat publik.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved