Mata Lokal Desa
Optimis, Petani Bawang Merah di Tungku Jaya OKU Sumsel Bertekad Hasilkan Produksi Setara Jawa Timur
Kelompok Tani Makmur Desa Tungku Jaya, OKU berharap suatu saat nanti produksi bawang merah yang dihasilkannya bisa setara dengan Jawa Timur.
Penulis: Leni Juwita | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA -- Kelompok Tani Makmur Desa Tungku Jaya, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan berharap suatu saat nanti produksi bawang merah yang dihasilkannya bisa setara dengan yang di Jawa Timur.
Impian ini disampaikan Ketua Kelompok Tani Makmur Desa Tungku Jaya, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Tejo Winarno (72) yang ditemui disela-sela kesibukannya menanam bawang.
Pria yang sudah menapak senja ini masih memiliki impian besar suatu saat nanti produksi bawang merah Tungku Jaya bisa setara dengan bawang merah tulung agung kampung halamannya.
Usaha sejak bercocok tanam bawang merah yang dirintisnya sejak tahun 2012 kini sudah menunjukan hasil. Dengan Produksi rata –rata di angka 1.650 ton /tahun.
Harga di tingkat petani saat ini Rp 18.000/kg. Jumlah ini memang masih jauh dibandingkan di dengan Jawa Timur.
Baca juga: Tinggalkan Cara Tradisional, Pertanian Bawang Merah di Tungku Jaya OKU Sudah Layaknya di Jepang
Baca juga: Berawal Frustrasi Harga Karet Anjlok, Petani Desa Tungku Jaya OKU Sukses Budidaya Bawang Merah
Provinsi Jawa Timur merupakan produsen bawang merah terbesar dengan persentase kontribusi mencapai 24,41 persen dari total kebutuhan bawang merah untuk konsumsi rumah tangga nasional pada 2023 mencapai 797,3 ribu ton/tahun (data .26 Apr 2024).
Kemudian disusul Provinsi Jawa Tengah dan Sumatera Barat berada di urutan kedua dan ketiga dengan kontribusi masing-masing sebesar 24,13 Persen dan 11,78 persen. Selanjutnya.
Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan kontribusi sebesar 10,71 % , Sulawesi Selatan sebesar 10,15 ?n Jawa Barat sebesar 9,03?ri total produksi bawang merah Indonesia.
Provinsi produksi lainnya memberikan total kontribusi 9,78 % .
Produksi rata –rata di angka 1.650 ton /tahun bawang merah dari Desa Tungku Jaya memang cukup menggembirakan, itulah sebabnya Tejo Winarno bersama kelompok Tani Makmur optimis .
“Insya Allah kita bisa masuk dalam daftar nama sebagai produsen yang bisa menyumbang kebutuhan bawang nasional,” kata pria yang sudah beberapa kali mendapat penghargaan sampai ke tingkat nasional .
Diantaranya Tejo Winarno telah menerima piagam penghargaan atas pretasinya sebagai Petani Berprestasi dari Menteri Pertanian Republik Indonesia pada bulan Agustus 2022 saat masih dijabat Prof Dr H syahrul Yasin Limpo SH MSi MH.
Lalu piagam penghargaan sebagai juara harapan I Kategori Petani Inovatif (dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional /HARTEKNAS ke-25 Tahun 2020 di Palembang 2 Desember 2920 yang diberikan oleh Gubernur Sumatera Selatan.
Petani inovatif ini mengaku terus menimba ilmu untuk meningkatkan kemampuan bercocok tanam termasuk membuat pupuk organik.
Pupuk orgnik hasil produksi Kelompok Tani Makmur untuk memupuk 55 haktare kebun bawang.
Pria pengisnpirasi ini suka berbagi ilmu.
Untuk komposisi pupuk organik, batang jagung 30 persen, kotoran sapi 30 persen, kotoran ayam petelur 30 persen, serbuk arang 5 persen dan xoxopit (serbuk sabut kelapa) 5 persen.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Ronda Malam Kembali Dihidupkan Warga Tulang Bawang OKU Timur, Bangun Rasa Aman Lewat Kebersamaan |
![]() |
---|
Mengenal Larung Telaga, Tradisi Warga Sugihwaras Musi Rawas, Digelar di Muharram di Danau Gegas |
![]() |
---|
Cerita Warga Desa Remayu Musi Rawas, Banyak Temukan Pecahan Piring-Gelas Peninggalan Belanda & China |
![]() |
---|
Petani di Wonokerto Musi Rawas Ciptakan Alat Tanam Padi Baru, Lebih Irit Biaya dan Panen Lebih Cepat |
![]() |
---|
Ruwatan Bumi di Karang Binangun OKU Timur, Lestarikan Budaya Leluhur dan Pererat Persaudaraan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.