Tengku Zanzabella Soroti Gaya Hedon Pratiwi Noviyanthi, Sebut Postingannya Picu Agus Salim Dibully

Menurutnya, Farhat Abbas dan pengacara yang menyoroti kasus ini lebih faham hukum terkait hak donasi.

Sehingga, yayasan Pratiwi Noviyanthi seharusnya segera diaudit.

"Ingat ya, bang Hotman Paris, bang Kamaruddin dan Farhat Abbas itu tidak bisa kita pungkiri mereka sangat paham hukum dari aspek hukum, karena dari hukum Novi bertindak melampaui karena donasi itu hak daripada Agus, dan kalian tidak boleh bercanda-canda tentang orang yang sudah menjadi korban dari kriminalitas," paparnya.

"Kita berbicara kemanusiaan, dengeri kata bang Kamarudin, Novi ini harus diaudit juga," sambungnya.

Zanzabella justru menyoroti gaya hidup Novi yang bak sosialita.

Sementara Agus mengalami kebutaan dan tak mampu lagi mencari penghasilan untuk bekerja.

"Terlihat dari gaya hidup dia aslinya itu sosialita, gak boleh kalian itu karena suka lalu salah pun dibela, bagaimana mungkin kemanusiaan dihilangkan disini," kata Zanzabella.

"Agus ini adalah orang yang tidak bisa bekerja lagi, jadi kalau dia dapet donasi dia mau kasih orangtuanya mau beli rumah tanah memangnya kenapa, selama proses penyembuhan dia berjalan mau dengan BPJS atau tanpa BPJS," ungkapnya.

Zanzabella pun menuding jika Novi iri karena uang donasi yang masuk mencapai miliaran.

"Gua curiga kalau Novi ini iri karena donasi tersebut ternyata banyak sekali, silahkan dikomen, kenapa gue ngebela Agus, bukan karena Agusnya tetapi karena kemanusiaannya," ujarnya.

Tak berhenti disitu, Zanzabella kembali mengungkit kasus yayasan Pratiwi Noviyanthi yang sempat ditutup karena mengasuh anak-anak dan ODGJ tanpa izin.

"Pratiwi Novi ini pernah berkasus, anak-anaknya itu diambil oleh Dinas Sosial dan kepolisian di 2023 karena terbukti tidak memiliki legalitas tentang yayasannya melakukan penggalangan dana donasi dan juga adopsi anak-anak yang dilahirkan dari ODGJ tersebut, artinya orang ini bermasalah," katanya.

Zanzabella menduga Novi beralih profesi dari Pramugari ke relawan sosial bukan semata-mata karena kemanusiaan.

Melainkan, hanya mencari keuntungan lewat kontennya.

"Dia melakukan seperti ini melepas pekerjaannya tidak sertamerta karena ketulisan, mungkin bisa saja memang seperti yang lain-lain oknum pendiri yayasan lainnya hanya untuk mencari duit saya mencari konten dan mendapatkan uang dari orang-orang disabilitas, jadi kalian telaah lagi yang benar,"