Sartika guru honorer SD Negeri 2 Kabangka Muna,di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Diknas Munda, Laode Sarmin angkat bicara terkait guru honorer di Muna, Sulteng dikeluarkan dari Dapodik
TRIBUNSUMSEL.COM - Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Dinas Kependidikan dan Kebudaayaan (Dikbud) Munda, Laode Sarmin angkat bicara terkait guru honorer di Muna, Sulawesi Tenggara, dikeluarkan dari Dapodik.
Sebelumnya, Sartika, guru honorer, di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, dilaporkan tiba-tiba dikeluarkan dari data pokok pendidikan (Dapodik) dan dinonaktifkan dari mengajar.
Sartika menduga bahwa pengeluaran Dapodiknya berkaitan dengan pilihan politik suaminya, yang mendukung salah satu pasangan calon bupati Muna.
Terkait hal tersebut, Laode Sarmin mengatakan belum mengetahui lebih lanjut soal Dapodik menonaktifkan guru Kartika.
"Sejauh ini saya mangkanya kemarin katakan jangan sampai ada (intervensi), kita juga tidak tahu kenapa dia bisa terlempar dari situ, mangkanya saya masih telusuri kira-kira dimana dia punya letak kesalahan ini," ungkap Laode Sarmin, dilansir dari Youtube SINDOnews, Senin, (7/10/2024).
Namun, pihaknya telah memanggil operator sekolah SD Negeri 2 Kabangka untuk meminta keterangan.
"Setelah saya mendengar informasi kemarin, maka saya panggil operator sekolah. Saya bertanya kenapa ada guru honorer yang datanya tiba-tiba dinonatifkan," katanya.
Laode Sarmin mengatakan, masih akan menelusuri terkait pemberhentian tenaga honorer guru tersebut.
Ia menyinggung kemungkinan akan kembali mengaktifkan sang guru untuk mengajar jika terbukti tidak ada kesalahan.
"Kami aktifkan kembali karena itu wajib, dia berada di jam mengajar ada dalam pembagian tugas dia mengajar" terang Laode Sarmin.
Disisi lain, Sartika menegaskan bahwa ia tidak pernah melibatkan diri dalam politik untuk memenangkan salah satu calon.
"Saya pulang ke rumah saya kasih tahu suami saya, pihak sekolah juga tidak ada konfirmasi dari kemarin," ujar Sartika.
Selain itu, salah satu guru pengajar rekan Sartika bersaksi bahwa guru honorer tersebut tidak pernah melanggar selama mengajar.
"Sartika ini di sekolah loyal orangnya apapun yang diperintahkan kepala sekolah, dia ikut, tidak pernah dia melanggar kalau penggamatan saya selama dia disini dua tahun," ujar guru SD Negeri 2 Kabangka.
Hingga saat ini pihak guru lain pun belum mengetahui penyebab Sartika dipecat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.