Berita Palembang
Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya Dikenalkan Cara Negara Mengelola Keuangannya
Menurutnya kinerja Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) tidak dilakukan sendiri karena harus ada peran serta masyarakat termasuk UMKM.
Penulis: Hartati | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Perwakilan Kementerian Keuangan Sumatera Selatan mengedukasi mahasiswa di kampus Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) mengenai peluang pendanaan bagi mahasiswa yang akan memulai modal usaha hingga mengenalkan cara negara mengelola keuangan dan sumber dana yang dikelola.
Kakanwil DJPB Sumatera Selatan, Rahmadi Murwanto mengatakan treasury goes to campus dibuat untuk mengenalkan pada mahasiswa apa itu tugas, fungsi dan manfaat lembaga negara Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb).
Sebab menurutnya banyak mahasiswa yang hanya fokus belajar saja sehingga kurang memahami peran lembaga negara sehingga perlu terus ditingkatkan edukasi tersebut.
Menurutnya kinerja Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) tidak dilakukan sendiri karena harus ada peran serta masyarakat termasuk UMKM.
Sebab salah satu pendapatan negara yang dikelola oleh DJP adalah pajak dari masyarakat termasuk UMKM.
Namun UMKM juga jangan takut untuk mengembangkan usaha karena dibantu oleh negara pengembangan usaha dengan program dukungan keuangan pada UMKM misalnya dengan program KUR dari UMKM juga Mekaar dari PNM.
"Kita edukasi mahasiswa agar jangan terjerat pinjol karena ada solusi keuangan jika ingin membuka usaha karena bunga jauh lebih rendah dan mudah," kata Rahmadi saat pemaparan treasury goes to campus di Polsri, Kamis (12/9/2024).
Baca juga: Pajak Kendaraan Bermotor Dikelola Kabupaten/ Kota, APBD Sumsel Tahun 2025 Turun 2,97 Persen
Baca juga: Beri Suap ke Pegawai Pajak Palembang, 3 Direktur Perusahaan Divonis Penjara dan Denda Rp 100 Juta
Rahmadi juga memaparkan kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) wilayah Sumsel hingga 31 Juli 2024 menunjukkan tren positif.
Realisasi pendapatan negara sebesar Rp10.812,34 miliar atau terealisasi sebesar 48,85 persen.
Pendapatan tersebut terdiri dari pajak sebesar Rp8.925,57 miliar atau terealisasi sebesar 45,70 miliar, kepabeanan dan cukai sebesar Rp169,11 miliar atau terealisasi sebesar 44,64 persen, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp1.717,66 miliar atau terealisasi 77,20 persen.
Sementara itu, dari sisi belanja negara terealisasi sebesar Rp 26.378,36 miliar atau terealisasi sebesar 49,89 persen yang terdiri dari belanja pemerintah pusat
sebesar Rp9.584,12 miliar atau terealisasi 45,20 persen, dan Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp16.794,23 miliar atau terealisasi sebesar 53,02 persen.
Pendapatan daerah tercatat sebesar Rp22,19 triliun atau terealisasi 49,89 persen dari target, dan belanja daerah tercatat sebesar Rp19,36 triliun atau 42,53 persen dari pagu.
Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Wilayah Sumsel menunjukkan pertumbuhan positif. Realisasi pendapatan dari dana transfer dan realisasi seluruh jenis belanja daerah merupakan faktor pendorong pertumbuhan kinerja APBD tersebut.
"Pajak dikumpulkan dari masyarakat dan kemudian kelola kembali okeh negara dan dikembalikan lagi untuk membiayai pembangunan di daerah yang nantinya manfaatnya akan dirasakan kembali oleh masyarakat," jelasnya.
Korsek Bawaslu Empat Lawang Diputus Tak Layak DKPP, Begini Respon Ketua Bawaslu Sumsel |
![]() |
---|
2 Pejabat dan 1 Kontraktor Divonis 2 Tahun Penjara Kasus Korupsi Proyek Pokir di Banyuasin |
![]() |
---|
3 Kurir Narkoba Tertunduk Sabunya Dimusnahkan Kejari & Polrestabes Palembang, Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Eks Wawako Fitri & Suami Jalani Sidang Perdana 30 September 2025,Kasus Dugaan Korupsi PMI Palembang |
![]() |
---|
Rencana DOB Pantai Timur dan Kikim Area, Prof Alfitri: Jangan Jadi Ajang Bagi- bagi Kekuasaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.