Pembunuhan di Palembang

Sebelum Tewas Dikeroyok, Abdullah Warga 7 Ulu Palembang Sempat Diteriaki Maling, 3 Pelaku Kabur

ebelum tewas dikeroyok, Abdullah Ismail (35) warga Lorong Sepakat, Kelurahan 7, Palembang ternyata sempat diteriaki maling oleh tiga pelaku.

Penulis: andyka wijaya | Editor: Shinta Dwi Anggraini
SRIPOKU/ANDYKA WIJAYA
KETERANGAN SAKSI -- Rusdi saat memberikan keterangan ke awak media, Jumat (19/9/2025). Rusdi adalah paman Abdullah Ismail, korban tewas usai dikeroyok, Rabu (17/9/2025). Rusdi mengatakan setelah dikeroyok, keponakannya tersebut sempat diteriaki maling oleh 3 pelaku yang kini masih buron. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Sebelum tewas dikeroyok, Abdullah Ismail (35) warga Lorong Sepakat, Kelurahan 7 Ulu, Palembang ternyata sempat diteriaki maling oleh tiga pelaku, Rabu (17/9/2025), sekitar pukul 22.00 WIB. 

Kelurahan 7 Ulu adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Rusdi, paman korban mengatakan, berdasarkan rekaman CCTV yang dilihatnya bersama polisi, terungkap ada 3 orang yang menganiaya keponakannya hingga tewas.

Mengejutkannya, 3 orang tersebut adalah teman dekat korban. 

Dua di antaranya diketahui berinisial RK dan SN sedangkan satu orang lagi masih diselidiki identitasnya. 

"Dari CCTV yang kita lihat bersama petugas kepolisian, pelaku berjumlah 3 orang yang mengeroyok keponakan saya. Dua pelaku kami kenal dan namanya tahu. Satu lagi pelaku pihak keluarga tidak mengenalinya," ungkap Rusdi ketika ditemui di rumah duka di Lorong Sepakat, Kelurahan 7 Palembang, Jumat (19/9/2025), siang. 

Baca juga: Dikeroyok, Abdullah Ismail Warga 7 Ulu Palembang Tewas Dengan Luka Tusuk, Pelaku Kabur

Lanjut Rusdi, para pelaku ini merupakan teman lama Abdullah, meskipun mereka bukan warga di kampung tersebut. 

Setelah mengeroyok, pelaku sempat berteriak bahwa Abdullah adalah maling. Hal ini membuat warga sekitar berdatangan.

"Pada pelaku ini sempat berteriak korban adalah pencuri (maling-red) Dari situ kawan-kawannya keluar rumah," bebernya. 

Abdullah sempat berteriak minta tolong setelah ditusuk oleh para pelaku.

Tetapi tidak ada yang berani mendekat Saat itu.

Ketika dibawa ke rumah sakit ia masih hidup. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia saat dalam perjalanan.

"Saat dibawa ke rumah sakit, masih ada denyut nadinya. Tapi sampai di rumah sakit nyawanya sudah tidak ada lagi. meninggal di perjalanan," katanya. 

Hingga kini, jenazah Abdullah telah dibawa keluarga ke kampung halamannya di Desa Meranjat Ogan Ilir, untuk dimakamkan.

Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini untuk menangkap para pelaku.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved