Berita Viral

Nasib Tomy Bocah 9 Tahun di Bangkalan Dipaksa Ayah Tiri Jadi Pemulung, Dapat Bantuan dari Pemerintah

Pemerintah Pj Bupati Bangkalan turun tangan usai viral Tomy bocah kelas 2 sd dipaksa jadi pemulung oleh ayah tiri, kini berikan bantuan pendidikan

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.com/GHINAN SALMAN)
Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie bersama staf dari Kesekretariatan Presiden mengunjungi kediaman Yazid Al-Bustomy di Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, untuk memberikan sejumlah bantuan, Kamis (29/8/2024). ( 

Pj Bupati juga menjelaskan, kondisi kedua orangtua Bustomy masih dalam keadaan sehat, rumahnya juga permanen, sehingga tidak ada alasan untuk tetap menyuruh anaknya menjadi pemulung.

"Makanya kami minta untuk tidak lagi mulung karena tidak pada tempatnya anak kecil itu bekerja memulung, mereka harus sekolah."

"Nanti akan diawasi terus itu. Sebenarnya anak ini tidak mulung, kantongnya kosong," ucap dia.

Orangtua Bustomy enggan dimintai keterangan soal dugaan ekploitasi terhadap Bustomy.

Namun, cerita tentang dugaan eksploitasi kepada Bustomy ini dibenarkan Koramil Labang Kapten Inf Parnowo, di mana rumah orangtua Bustomy terletak di belakang markas Koramil Labang.

Menurut Parnowo, eksploitasi kepada Bustomy itu sudah diketahui oleh banyak warga sekitar, sebab setiap hari, sepulang sekolah, Bustomy langsung disuruh menjadi pemulung oleh ayah tirinya.

Namun, menurut dia, Bustomy tidak benar-benar menjadi pemulung, sebab karung yang biasa digendongnya tidak ada isinya.

"Memang ketakutan anak itu sama orangtuanya. Sedangkan karung yang dibawa itu enggak ada isinya, jadi settingan saja itu supaya dapat iba gitu dari masyarakat, sehingga memberikan uang kepada anak ini," ujar dia.

Dia juga mengatakan, Pemkab Bangkalan meminta agar Bustomy tidak lagi disuruh menjadi pemulung agar fokus ke pendidikannya.

Namun ayah tiri Bustomy saat itu sempat menolak dengan alasan agar anaknya itu tetap membantu mencari penghasilan untuk kedua orangtuanya.

"Mau disekolahkan bahkan sampai kuliah, tapi dengan syarat saya diberi uang Rp200.000 setiap hari karena untuk beli rokok kebutuhan saya," kata dia menirukan perkataan ayah tiri Bustomy.

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved