Berita Nasional

Sosok Safrizal ZA Pj Gubernur Aceh yang Disebut Pulangkan Rara Pawang Hujan Saat Aksi Ritual di Aceh

Mengenal sosok Safrizal ZA Pj Gubernur Aceh yang disebut pulangkan Rara pawang hujan saat gelar ritual mengusir hujan di Stadion Harapan Bangsa, Banda

|
Wikipedia
Mengenal sosok Safrizal ZA Pj Gubernur Aceh yang pulangkan Rara pawang hujan saat gelar ritual mengusir hujan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. 

Setelah video itu beredar viral, Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal ZA memulangkan Rara Istiati.

Dilansir dari Serambinews, PT Wijaya Karya Gedung (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero), KSO, yang bertanggung jawab atas proyek di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya.

Pertemuan antara Pj Gubernur dan perwakilan PT WIKA-Nindya berlangsung di ruang kerja Gubernur Aceh pada Rabu (28/8/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Safrizal didampingi oleh Plh Sekretaris Daerah, asisten Sekda, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh.

Sementara itu, pihak perusahaan diwakili oleh Deputi DPM Firmansyah dan KSKA Aditia.

Pihak perusahaan menjelaskan bahwa kehadiran pawang hujan adalah inisiatif dari pekerja proyek.

Tujuannya yaitu untuk mengantisipasi hujan agar tidak mengganggu pekerjaan di stadion.

Namun, mereka mengakui bahwa inisiatif tersebut diambil tanpa mempertimbangkan sensitivitas masyarakat Aceh yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan budaya lokal.

Atas permintaan Pj Gubernur, pihak perusahaan segera memulangkan Rara melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, pada penerbangan Rabu siang.

Penjelasan PJ Gubernur

Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,  Safrizal ZA, angkat bicara setelah memulangkan pawang hujan Rara Istiani Wulandari alias Mbak Rara dari Aceh.

Tindakan itu diambil oleh Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal, karena menilai ritual Rara tak sesuai dengan syariat islam dan kebudayaan Aceh.

"Aceh adalah daerah yang sangat menjaga nilai-nilai keislaman. Setiap kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut harus dihentikan," kata Pj Gubernur, Rabu (28/8/2024).

Safrizal mengatakan, tindakan yang tidak sesuai dengan syariat dan budaya lokal, tidak dapat diterima.

Terlebih lagi dalam konteks proyek besar yang melibatkan banyak pihak. Untuk itu, Safrizal meminta perusahaan yang mendatangkan Rara segera mengklarifikasi kejadian tersebut dan menyampaikan permohonan maaf kepada publik.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved