Berita Nasional

Soeharto Layak Jadi Pahlawan Nasional, Bahlil Ungkap Jasa Orde Baru : Ada Swasembada Pangan

Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Bahlil Lahadalia ikut bereaksi terkait penolakan publik atas pemberian gelar pahlawan nasional terhadap Soeharto.

Editor: Moch Krisna
(Dok. Istimewa)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia saat memberikan sambutan di acara peresmian smelter pabrik pemurnian tembaga dan logam PT Amman Mineral International Tbk (AMMAN) yang berada di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NYB), Senin (23/9/2024). 

Ringkasan Berita:
  • Ketum Golkar Bahlil Lahadalia mendukung Soeharto diberi gelar pahlawan nasional.
  • Bahlil menyarankan semua mantan presiden RI, termasuk Gus Dur dan Habibie, dipertimbangkan sebagai pahlawan nasional.
  • Usulan gelar pahlawan untuk Soeharto menuai pro dan kontra, termasuk penolakan dari ratusan aktivis dan akademisi.

 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Bahlil Lahadalia ikut bereaksi terkait penolakan publik atas pemberian gelar pahlawan nasional terhadap Soeharto.

Bahlil Lahadalia mengingatkan jasa kepemimpinan Presiden ke-2 RI Soeharto selama 32 tahun begitu luar biasa. Maka dari itu, negara ini perlu menghargai jasa para tokoh bangsa.

"Ya, itu biasa saja. Negara ini, kita harus menghargai jasa para tokoh-tokoh bangsa, ya. Jadi kita biasa saja. Kita tidak bisa melupakan bahwa apa yang dilakukan oleh Pak Harto selama 32 tahun itu sesuatu yang luar biasa," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (6/11/2025) melansir dari Kompas.com.

Di samping itu Bahlil mengungkapkan, Soeharto adalah pendiri Partai Golkar, sebagai partai yang dilahirkan untuk melawan ideologi lain selain ideologi Pancasila.

Saat itu kata Bahlil, partai yang kini dipimpinnya tidak mau ideologi komunis menggantikan ideologi Pancasila.

Baca juga: Na Daehoon Resmi Gugat Cerai Jule di Pengadilan Agama Jakarta Selatan usai Ketahuan Berselingkuh

Terlebih di masa kepemimpinan Soeharto, harga barang serba terjangkau.

"Mampu membawa Indonesia dari inflasi yang 100 persen kemudian inflasinya terjaga, menciptakan lapangan pekerjaan, kemudian juga mampu memberikan kontribusi terbaiknya dalam swasembada pangan, swasembada energi, sampai kemudian bangsa kita menjadi Macan Asia di pada saat itu ya, di zaman Orde Baru," ucap dia.

 

SOEHARTO DIUSULKAN JADI PAHLAWAN NASIONAL - Presiden ke 2 RI Soeharto yang diusulkan jadi Pahlawan Nasional
SOEHARTO DIUSULKAN JADI PAHLAWAN NASIONAL - Presiden ke 2 RI Soeharto yang diusulkan jadi Pahlawan Nasional (kompas.com)

 

Di sisi lain Bahlil memahami, setiap manusia tidak sempurna. Kesempurnaan hanya milik Allah, namun yang baik tetap harus dihargai dan dihormati. Ia bahkan menyarankan semua Presiden RI diberikan gelar pahlawan nasional.

"Bila perlu kami menyarankan semua tokoh-tokoh bangsa yang mantan-mantan presiden ini kalau bisa dapat dipertimbangkan untuk diberikan gelar pahlawan nasional, ya," jelas Bahlil.

Oleh karenanya, ia mengaku terbuka dengan segala aspirasi yang muncul, termasuk usulan agar Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mendapat gelar serupa. Pasalnya, para mantan presuden memiliki jasa yang luar biasa. 

"Pak Gus Dur juga mempunyai kontribusi yang terbaik untuk negara ini. Ya, kami menyarankan juga harus dipertimbangkan agar bisa menjadi pahlawan nasional. Pak Habibie juga, semuanya lah," tandas Bahlil.

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Siswa SMPN 26 Palembang Tewas di Parit Belakang Sekolah, Kepala Terbentur

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved