Berita Palembang
Aprindo Nilai Kantong Parkir Truk di Terminal Karya Jaya Bukan Solusi Atasi Macet di Palembang
APRINDO Sumsel menilai kantong parkir di terminal Karya Jaya tidak efektif sebagai solusi macet di Palembang.
Penulis: Hartati | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Sumatera Selatan (Sumsel) menilai kantong parkir di terminal Karya Jaya tidak efektif sebagai solusi macet di Palembang.
Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia, Eddy Resdianto mengatakan, truk yang banyak melintas di jalan masuk Palembang itu tidak semua tujuan Palembang karena hanya melintas saja.
Sebab tidak semua truk yang dari luar Palembang itu untuk masuk ke Palembang, sebagian besar hanya melintas untuk tujuan akhirnya ke Jambi, Pekan Baru, Dumai, Padang, Medan dan Aceh.
Dia menyebut persoalan utamanya yakni jalan khusus dalam kota seperti di Jalan MP Mangkunegara, Jalan klas III, yang bukan peruntukan dilewatinya truk-truk besar dan truk container.
Edy mencontohkan kondisi di Jalan Pasar lagi Lemabang karena pedagang memanfaatkan trotoar berjualan sehingga separuh jalan ikut tertutup.
Baca juga: Barisan Truk Mengular di Jalan Residen A Rozak Palembang Saat Luar Jam Operasional, Dikeluhkan Warga
Jalan yang semula dua lajur jadi sempit hanya satu lajur saja dan ini membuat macet juga beresiko memakan korban jika terjadi kecelakaan.
Dia meminta agar pihak terkait Dishub dan dinas pasar membenahi kondisi itu untuk mengembalikan lagi fungsi jalan yang semestinya agar tetap dua lajur.
"Pasar Lemabang itu para pedagang sudah nutupi badan jalan sisa 1 ruas jalan saja buat lewat truk, mobil dan motor Krn kalo ada container terbalik, atau truk rem blong, puluhan nyawa bisa melayang," ujar Eddy.
Jam operasional keluar pelabuhan dipersingkat juga akan jadi masalah baru menurut Edy sebab jika jam operasional keluar pelabuhan jadi dipotong dua jam lebih awal menjadi pukul 09.00-13.00 WIB dari jam operasional semula yakni pukul 09.00-15.00 WIB maka akan muncul masalah baru.
Masalahnya yakni akan berdampak antrean panjang truk-truk di sepanjang jalan Abdul Rozak dan dikhawatirkan bisa sampai ke jalan Re Martadinata dan pintu keluar Pusri dan Pelabuhan.
Sebanyak 1.000 unit truk keluar masuk kota Palembang setiap hari baik dari dan ke Pelabuhan, Pusri dan gudang-gudang ekspedisi.
Eddy berharap pengusaha truk memberikan usulan agar di setiap titik rawan macet dan kecelakaan diturunkan petugas Dishub dan Kepolisian.
"Kembalikan jalur semula untuk keluar pelabuhan yakni dari Jalan Abdul Rozak terus lurus ke jalan R Soekamto, karena fly over simpang Sekip sudah selesai dan untuk masuknya boleh tetap lewat jalan MP Mangkunegara," harap Eddy.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Bulog Sumsel Babel Pastikan Pasokan Beras SPHP Aman, Stok di Gudang Cukup Hingga 10 Bulan ke Depan |
![]() |
---|
Pria di Palembang Curi Laptop & TV di MTS Miftahul Jannah Kenten Banyuasin, Uangnya Untuk Beli Sabu |
![]() |
---|
Sensasi Berbeda 'Kedai Sedolor Mancing' Palembang, Bisa Mancing Sambil Menikmati Jembatan Ampera |
![]() |
---|
Pemkot Palembang Bakal Perbaiki Jalan Setapak Bertiang di Kalidoni Palembang, 5-6 Bulan Selesai |
![]() |
---|
Masih Dijabat Plt, Posisi Dirut RSUD Palembang Bari dan Kasat Pol PP Masih Tunggu Persetujuan BKN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.