Berita Ogan Ilir
Jadi Korban Pencabulan, Orang Tua Pelaku Malah Bongkar Aib ke Warga, Pelajar SMP di OI Trauma Berat
Diceritakan SA, aksi pencabulan terjadi pada November 2023 lalu dimana saat itu kedua orang tuanya sedang bekerja di Sekayu, Musi Banyuasin.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang remaja putri berusia 15 tahun asal Kecamatan Rambang Kuang, Ogan Ilir, mengaku menjadi korban pencabulan oleh pacarnya sendiri.
SA, remaja putri tersebut masih duduk di bangku kelas 3 SMP dan kini mengalami trauma berat atas peristiwa yang dialaminya.
Didampingi orang tua, SA berencana akan mendatangi Polres Ogan Ilir di Indralaya untuk melaporkan perkara ini.
Diceritakan SA, aksi pencabulan terjadi pada November 2023 lalu dimana saat itu kedua orang tuanya sedang bekerja di Sekayu, Musi Banyuasin.
SA yang tinggal seorang diri di rumah dijemput kekasihnya berinisial AE untuk menuju suatu tempat.
"Waktu itu dia (AE) jemput saya di rumah. Katanya saya mau diajak ke kebun dia," tutur SA kepada wartawan di Indralaya, Selasa (5/3/2024).
SA yang tak curiga lalu ikut AE dengan mengendarai sepeda motor menuju sebuah pondokan di kebun yang berjarak sekitar 2 kilometer dari kediamannya.
Di pondokan tersebut, SA mengaku dipaksa melayani nafsu bejat AE yang seumuran dengan dirinya itu.
"Saya dipaksa melayani dia," ungkap SA.
Setelah peristiwa tersebut, SA mengaku sangat takut dan trauma, ditambah lagi dia sedang tak bersama kedua orang tuanya.
SA juga tak melapor kepada keluarga dan kerabat yang tinggal tak jauh dari kediamannya.
Baca juga: Pengakuan Camat di Ogan Ilir Viral Berduaan Dengan Wanita Setengah Bugil di Ruang Kerja: Fitnah Keji
Baca juga: CEK FAKTA : Heboh Camat di Ogan Ilir Berduaan Dengan Wanita Pakaian Setengah Bugil di Ruang Kerja
Sementara ayahanda SA, Gandi mengatakan, putrinya baru berani bercerita karena merasa dipermalukan oleh orang tua AE.
Menurut Gandi, orang tua AE justru yang menyebarkan informasi pencabulan tersebut kepada warga desa.
"Anak saya tertekan sekali karena kicauan orang tua AE. Akhirnya anak saya baru berani melapor waktu Januari lalu," ujar Gandi.
Baik orang tua SA dan AE sempat mengadakan pertemuan untuk membahas perihal pencabulan ini.
Menurut Gandi, orang tua AE menawarkan agar putra mereka menikah dengan SA, namun tawaran tersebut ditolak.
"Anak kami masih di bawah umur dan kami tidak mau dinikahi pelaku karena tabiatnya kasar," ungkap Gandi.
Pria 48 tahun ini berharap perkara pencabulan yang menimpa putrinya dapat segera ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
"Kami hanya ingin menempuh jalur hukum karena perbuatan pelaku sudah merugikan putri kami secara fisik dan mental," kata Gani.
Sementara pihak kepolisian menegaskan siap menerima laporan dari korban pencabulan tersebut.
"Sedang diterima konseling oleh PPA Satreskrim," kata Kasi Humas Polres Ogan Ilir, AKP Herman Ansori.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dengan saluran whatsapp Tribunsumsel.com
| 2 Pegawai Toko di Ogan Ilir Ditangkap Polisi, Gelapkan Mobil dan Sembako, Kerugian Capai Rp 1,5 M |
|
|---|
| Panel Surya Ubah Nasib Petani di Dusun Lima Ogan Ilir |
|
|---|
| Wanita Lansia di Embacang Ogan Ilir Sudah 3 Hari Hanyut di Sungai, Pencarian Masih Dilakukan |
|
|---|
| Marbot Masjid Diduga Lecehkan Belasan Anak di Ogan Ilir, Polisi Sebut Pelaku Mengungsi ke Prabumulih |
|
|---|
| Pasutri Lansia di Ogan Ilir Harus Kehilangan Tempat Tinggal, Rumah Milik Mereka Ambruk ke Sungai |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.