78 Saksi Diperiksa Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Bawaslu OKU Timur, Penyidik Cari Fakta Terbaru

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) OKU Timur melakukan pemeriksaan terhadap saksi dalam kasus dugaan Korupsi Dana Hibah Bawaslu Kabupaten OKU Timur.

Total sudah ada 78 orang saksi yang diperiksa terkait kasus dugaan korupsi Dana Hibah Bawaslu OKU Timur. 

Jumlah itu terdiri dari 23 saksi baru dan 55 orang yang sudah lebih dulu diminta keterangananya. 

Selain saksi, tiga orang yang sudah ditetapkan tersangka yakni AW, M dan K juga menjalani pemeriksaan oleh penyidik. 

Sebelumnya, Kejari OKU Timur telah melakukan penyitaan uang sejumlah Rp 2.477.053.312 rupiah yang telah digunakan tiga tersangka.

Baca juga: Puluhan Pendamping PKH Banyuasin Geruduk Mantan Bupati Askolani, Tagih Janji HP Waktu Masih Menjabat

Kajari OKU Timur Andri Juliansyah melalui Kasi Intelijen A Arjansyah Akbar SH mengatakan, saat ini tim penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi lain untuk melihat apakah ada kesamaan dengan pernyataan saksi sebelumnya. 

"Kemungkinan terdapat fakta-fakta terbaru jadi kami periksa kembali saksi-saksi baru dan juga tersangka agar menyamakan fakta yang ada," katanya, saat diwawancarai Kamis (26/10/2023).

Lanjut kata dia, pihaknya juga masih melakukan koordinasi dengan BPKP Provinsi Sumatera Selatan mengenai Perhitungan Kerugian Negara (PKN).

"Insyaallah, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini jika hasil PKN sudah keluar dari BPKP maka akan kita limpahkan ke pengadilan untuk disidangkan," ujarnya.

Selanjutnya untuk pemeriksaan tambahan pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan saksi dari pihak hotel tempat menginap baik itu staf maupun pemimpin Bawaslu ketika ada kegiatan di Palembang.

"Kemudian untuk perkembangan kami telah lakukan pemeriksaan terhadap saksi baru yang kita periksa yakni ada 3 hotel di Palembang. Mereka ini melakukan penginapan di Hotel Opi Palembang, Hotel Wyndham Palembang, Hotel Harper Palembang yang sudah kita mintai keterangan minggu kemarin," jelasnya.

Untuk pengembangan tersangka baru tim penyidik masih pengembangan dengan melihat fakta-fakta yang ada.

Tim penyidik juga melihat apakah ada peran dari pihak-pihak lainnya yang ikut terlibat dalam perkara ini.

"Kita masih melihat fakta fakta yang ada apakah keterkaitan dari tersangka yang telah ditetapkan. Selain itu, untuk memperoleh keterangan dari saksi dan kita konfirmasi ke tersangka agar memperoleh kesesuaian," terangnya.

Ia juga menjelaskan bahwa yang real dibayarkan oleh Bawaslu Kabupaten OKU Timur itu honor Panwascam dan PKD.

Karena honor tersebut dibayarkan langsung ke rekening masing-masing dari Panwascam maupun PKD.

"Jadi selain honor Panwascam dan PKD ini masih dipertanyakan. Seperti ada mark up, ada yang sama sekali tidak ada kegiatan tetapi uangnya dicairkan dan dibuatkan surat pertanggungjawabannya. Ada juga yang dimanipulasi ini merupakan modus-modus yang dilakukan oleh ketiga tersebut," pungkasnya.