Anak Anggota DPR RI Aniaya Pacar

Nasib Kompol Hakim Kapolsek Lakarsantri yang Tangani Kasus GRT, Kini Dicopot, Polri Beri Penjelasan

Hanya saja, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi menyebut tidak ada hubungannya pencopotan karena kasus tewasnya Dini.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Nasib Kompol Hakim Kapolsek Lakarsantri yang Tangani Kasus GRT, Kini Dicopot, Polri Beri Penjelasan 

Hingga akhirnya Dini benar kembali pulang ke kampung halamannya di Sukabumi namun dengan keadaan tak lagi bernyawa.

Seperti diketahui sebelumnya, Ketua RT 12/RW 04 Desa Babakan, Saepudin mengatakan, Dini memiliki satu anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

"Punya anak satu, umurnya 12 tahun, sekolah SD di sini," ujar Saepudin, dilansir dari Tribunnews.com Jumat (6/10/2023).

Menurut Saepudin, Dini sudah lama meninggalkan anak dan orang tuanya, bahkan hilang kontak.

Sekira dua bulan sebelum tewas, kata Saepudin, Dini akhirnya menghubungi orang tuanya.

Dalam komunikasinya itu, Dini mengutarakan kerinduannya kepada orang tua.

"Nah, ada kabar itu dua bulanan ke belakang, selama 12 tahun gak ada kabar."

"Bahkan, ia menyebut kangen kepada orang tuanya, sebelum kejadian ini," terangnya.

Firasat Dini Ingin Pulang Kampung ke Sukabumi Sebelum Tewas

Disisi lain terungkap keinginan terakhir Dini Sera Afrianti (29) sebelum tewas dianiaya diduga anak anggota DPR RI di Surabaya, Jawa Timur.

Keinginan itu bak jadi firasat Dini sebelum nyawa tak tertolong usai dianiaya oleh GTR.

Dini pernah menyatakan ingin pulang ke kampung halamannya di Gunungguruh, RT.12, RW.04 Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Namun takdir berkata lain.

Benar Dini pulang, namun pulang dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Ketua RT. 12/04/ Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Saepudin (63) mengatakan, sebelum meninggal dunia, korban sangat jarang terlihat.

Bahkan bertahun-tahun tidak pulang.

Hingga akhirnya korban sebelum meningal sempat ingin pulang ke Sukabumi.

"Informasi itu, dari keluarga dua bulan yang lalu ada komunikasi di Surabaya dan ingin pulang ke Sukabumi. Ternyata sekarang sekarang pulang keadaan meninggal," tuturnya.

Dini tewas diduga dianiaya dan disekap pacarnya berinisial GRT (31) di sebuah apartemen di Surabaya, Rabu (04/10/2023).

Dini tewas setelah lemas dan muntah darah, karena sebelumnya Dini dilindas mobil pacarnya, seusai karaoke di Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall Surabaya, Rabu (04/10/2023).

Jenazah korban Dini Sera Afrianti (29) perempuan Sukabumi yang diduga dibunuh pacarnya sudah tiba ke rumah kediaman keluarganya, Jumat (06/10/2023).

Jenazah Dini, tiba di rumahnya di kampung Gunungguruh, RT.12, RW.04 Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi sekitar pukul 04.00 WIB menggunakan mobil ambulan.

Sekira pukul 08.15 WIB, jenazah Dini diantarkan keluarga, kerabat dan warga sekitar untuk dimakamkan di pemakanan umum Babakan.

Pihak keluarga pun, saat ditemui awak media belum berkenan memberikan keterangan.

Ketua RT. 12/04/ Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Saepudin (63) mengungkapkan jenazah korban dimakamkan Jumat pagi.

"Sesuai rencana, pemakaman kita siapkan di TPU Babakan," ucapnya.

 

 

 

 

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved