Berita Nasional

Klarifikasi Menag Nasaruddin Umar Terkait Pernyataan Soal Profesi Guru, Tak Ada Niat Merendahkan

Permintaan maaf disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar terkait pernyataan menimbulkan tafsir berbeda terkait profesi guru.

Editor: Moch Krisna
Dok.Menag RI
PAUS FRANSISKUS MENINGGAL - Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar berduka Paus Fransiskus meninggal dunia pada hari ini, Senin (21/4/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Permintaan maaf disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar terkait pernyataan menimbulkan tafsir berbeda terkait profesi guru.

Adapun Nasaruddin Umar menegaskan tidak ada niatan untuk merendahkan profesi guru.

“Saya menyadari bahwa potongan pernyataan saya tentang guru menimbulkan tafsir yang kurang tepat dan melukai perasaan sebagian guru. Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Tidak ada niat sedikit pun bagi saya untuk merendahkan profesi guru. Justru sebaliknya, saya ingin menegaskan bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia, karena dengan ketulusan hati merekalah generasi bangsa ditempa,” ujar Nasaruddin, Rabu (3/9/2025) melansir Kompas.com.

Menag menambahkan, dirinya pun seorang guru.

“Puluhan tahun hidup saya, saya abdikan di ruang kelas, mendidik mahasiswa, menulis, dan membimbing. Karena itu, saya sangat memahami bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetap manusia yang membutuhkan kesejahteraan yang layak,” tambahnya.

 

KURIKULUM CINTA DI SEKOLAH - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar bicara soal efisiensi anggaran Rp 14 triliun di lingkungan Kementerian Agama, saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025). Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam suatu pertemuan mengatakan akan menerapkan kurikulum cinta di sekolah
KURIKULUM CINTA DI SEKOLAH - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar bicara soal efisiensi anggaran Rp 14 triliun di lingkungan Kementerian Agama, saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025). Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam suatu pertemuan mengatakan akan menerapkan kurikulum cinta di sekolah (KOMPAS.com/FIRDA JANATI)

 

Menag menegaskan, pemerintah, khususnya melalui Kementerian Agama, terus berkomitmen menghadirkan langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru. Berbagai langkah nyata terus dilakukan.

Tahun ini, misalnya, sebanyak 227.147 guru non-PNS menerima kenaikan tunjangan profesi. Jika sebelumnya mereka memperoleh Rp1,5 juta per bulan, kini jumlahnya bertambah Rp500 ribu sehingga menjadi Rp2 juta per bulan.

Tak hanya itu, perhatian juga diberikan pada peningkatan kompetensi. Saat ini lebih dari 102 ribu guru madrasah dan guru pendidikan agama tengah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan.

Apabila ditotal, sepanjang 2025 ada 206.411 guru yang menjalani program penting ini. Padahal, pada 2024 hanya 29.933 yang ikut PPG. Artinya ada kenaikan hingga 700 persen pada tahun ini. PPG bukan sekadar pelatihan, tetapi juga menjadi syarat utama bagi guru untuk mendapatkan Tunjangan Profesi Guru (TPG).

Dalam tiga tahun terakhir, Kementerian Agama juga telah membuka jalan lebih luas bagi para pendidik honorer.

Sebanyak 52 ribu guru honorer berhasil diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Semua ini adalah bentuk nyata perhatian negara bagi peningkatan kesejahteraan sekaligus penguatan kapasitas para guru,” ujar Menag penuh keyakinan.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved