Anak Anggota DPR RI Aniaya Pacar
Nasib Kompol Hakim Kapolsek Lakarsantri yang Tangani Kasus GRT, Kini Dicopot, Polri Beri Penjelasan
Hanya saja, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi menyebut tidak ada hubungannya pencopotan karena kasus tewasnya Dini.
TRIBUNSUMSEL.COM - Nama Kompol Hakim, Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya kini tengah menjadi perhatian.
Pasalnya, Kompol Hakim adalah polisi yang menangani kasus anak anggota DPR RI bernama Gregorius Ronald Tannur yang aniaya pacarnya hingga tewas yang bernama Dini Sera Afrianti.
Kini, Kompol Hakimpun resmi dicopot dari jabatannya.
Hanya saja, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi menyebut tidak ada hubungannya pencopotan karena kasus tewasnya Dini.
Melainkan kapolsek sedang menjalani masa pemulihan karena sedang sakit batu empedu.
Sementara, Sugeng Teguh Santoso Ketua IPW menanggapi tindakan Kapolsek Lakarsantri dan Kanit Reskrimnya menyebutkan Dini tewas karena sakit lambung memang terlalu gegabah.
Semustinya korban harus dilakukan pemeriksaan medis dulu.
"Itu kesalahan yang fatal, semustinya menjelaskan penyebab kematian setelah korban divisum iterlebih dahulu," terangnya. Sugeng pun menilai apabila pengacara korban hendak melaporkan Kapolsek dan Kanit Lakarsantri merupakan sesuatu yang tepat.
Sosok Kompol Hakim
Sosok Kompol Hakim atau dengan nama lengkap Kompol Drs. Hakim, M.Si., adalah anggota Polisi Republik Indonesia (Polri).
Kompol Hakim merupakan pria kelahiran Menganti, Gresik, pada Maret 1967.
Ia dikenal sebagai sosok yang dikenal humble dan merakyat.
Bahkan ia juga dikenal sebagai polisi santri yang sering berkunjung ke masyarakat melalui program gerakan sholat Jumat bersama anggota Polri.
Hal itulah yang membuatnya dikenal dan disenangi banyak orang.
Diketahui jika saat ini polisi yang bekerja di Kapolsek Lakarsantri dibebas tugaskan belum lama ini.
Ia awalnya bertugas di wilayah hukum Polres Gresik, mulai dari menjadi Kapolsek Manyar, Ujungpangkah dan Duduksampeyan.
Bahkan ia juga pernah bertugas di Polres Lamongan saat menjabat sebagai Kapolsek Sukodadi dan Kapolsek Karangbinangun tepat pada 2020 silam.
Sampai akhirnya ia bergeser ia menggantikan tampuk pimpinan Kompol Arif Sasmito Subangkit, S.I.K., S.Ip., sebagai Kapolsek Lakarsantri pada 28 Maret 2022 lalu.
Kompol Hakim juga sempat menjabat sebagai Kasiturjawali Subditgasum Ditsamapta Polda Jatim.
Akan tetapi Kompol Hakim diketahui digeser dari jabatannya karena dalam kondisi yang sakit sakitan sejak dua bulan terakhir.
Namun kini Kapolsek Lakarsantri Kompol Hakim terancam dicopot dari jabatannya imbas menerima laporan dari Gregorius Ronald Tannur atas kronologi meninggalnya Andini pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Sehingga berdasarkan laporan Ronald yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka tersebut, Kompol Hakim memberi pernyataan awal ke beberapa media jika Andini meninggal karena sakit.
Hal tersebut sontak membuat Dimas Yemahura Al Farauq, pengacara Dini Sera Afrianti, janda asal Sukabumi yang dianiaya hingga tewas oleh Ronald Tannur, anak DPR RI, berencana melaporkan Kapolsek Lakasantri dan Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri ke Propam Mabes Polri.
Kapolsek Lakarsantri Kompol Hakim dan Kanit Reskrim Polsek Lakarsantru Iptu Samikan adalah dua sosok yang rencananya bakal dilaporkan oleh pengacara Dini ke Propam Mabes Polri.
Dia meyakini ada disinformasi ketika memberi pernyataan mengenai penyebab kematian Dini Sera Afrianti. Padahal saat itu belum ada pemeriksaan medis terhadap korban.
Polsek Lakarsantri diketahui sebelum jenazah Andini dilakukan autopsi menyebutkan kalau meninggal bukan karena penganiayaan, melainkan karena sakit asam lambung.
Ketika jenazah sudah dilakukan autopsi di RSUD dr Soetomo baru terungkap Andini (korban) tewas dianiaya oleh Ronald Tannur.
Dimas menyebut Kapolsek dan Kanit Polsek Lakarsantri akan dilaporkan Propam Mabes Polri. Pihaknya sekarang sedang mengumpulkan bukti-bukti sambil fokus mengawal proses hukum terhadap Ronald Tannur.
"Hal itu akan kami kaji terlebih dahulu," ucap Dimas.
Baca juga: Sosok Kompol Hakim Kapolsek Lakarsantri Bakal Dilaporkan ke Propam Atas Kasus GRT, Kini Dicopot
Baca juga: Nasib Anak Dini, Janda Muda Tewas Dianiaya GRT Anak Anggota DPR RI, Disebut Sejak Bayi Tak Ketemu
Tangis Anak Dini
Anak dari Dini Sera Afrianti kini hanya dapat bersedih atas kematian sang ibu yang tewas dianiaya pacarnya, Gregorius Ronald Tannur.
Bukan tanpa sebab, kesedihan itu amat dirasakan oleh anak Dini lantaran sudah pisah sejak bayi dengan ibunya yang kini harus pergi selama lamanya.
Diketahui jika beredar foto yang memperlihatkan seorang anak lelaki didepan makam Dini Sera Afrianti diduga anak kandung sang janda.
Saat itu sang bocah lelaki terlihat hanya dapat menduduk sedih dihadapan makam sang ibu, Dini.
Melihat momen pilu itu, akun instagram @fikaaa.rs kemudian memberikan komentar.
Ia terlihat memberikan pesan ke putra Dini agar tetap kuat ditinggalkan ibunya sejak bayi namun kini harus berpisah selamanya.
"Sabar ya bageur, kasian anak teh blm pernah ketemu langsung sm mama nya dari bayi tiba2 ditinggal duluan," tulis keterangan di unggahan tersebut.
Namun akun itu tampak tutup mulut terkait alasan Dini Sera jarang pulang ke rumah.
Menurutnya, punya kisah dan alasan tersendiri dibalik itu.
"Saya ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya untuk kalian yang sudah ikut mendoakan almh. Tolong jangan provokasi atau menyimpulkan sendiri. Cukup doakan saja yang terbaik untuk almh dan keluarga," tulisnya.
"Yang bertanya kenapa almh tidak pernah pulang? Kami punya kisah dan alasan sendiri untuk itu," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa keluarga dan Dini selama tinggal di Surabaya tetap ingat dengan anak dan keluarganya.
"Keluarga tetap berhubungan baik dengan almh selama almh tinggal di Surabaya dan tetap ingat dengan anak dan keluarganya," sambungnya.
"Proses hukum sedang berjalan, saya minta doanya saja agar semua berjalan dengan lancar," tutupnya.
Sementara itu, Dini sendiri diketahui tidak pernah bertemu dengan anaknya yang sekarang menginjak usia 12 tahun karena belum kembali ke kampung halamannya.
Hingga akhirnya Dini benar kembali pulang ke kampung halamannya di Sukabumi namun dengan keadaan tak lagi bernyawa.
Seperti diketahui sebelumnya, Ketua RT 12/RW 04 Desa Babakan, Saepudin mengatakan, Dini memiliki satu anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
"Punya anak satu, umurnya 12 tahun, sekolah SD di sini," ujar Saepudin, dilansir dari Tribunnews.com Jumat (6/10/2023).
Menurut Saepudin, Dini sudah lama meninggalkan anak dan orang tuanya, bahkan hilang kontak.
Sekira dua bulan sebelum tewas, kata Saepudin, Dini akhirnya menghubungi orang tuanya.
Dalam komunikasinya itu, Dini mengutarakan kerinduannya kepada orang tua.
"Nah, ada kabar itu dua bulanan ke belakang, selama 12 tahun gak ada kabar."
"Bahkan, ia menyebut kangen kepada orang tuanya, sebelum kejadian ini," terangnya.
Firasat Dini Ingin Pulang Kampung ke Sukabumi Sebelum Tewas
Disisi lain terungkap keinginan terakhir Dini Sera Afrianti (29) sebelum tewas dianiaya diduga anak anggota DPR RI di Surabaya, Jawa Timur.
Keinginan itu bak jadi firasat Dini sebelum nyawa tak tertolong usai dianiaya oleh GTR.
Dini pernah menyatakan ingin pulang ke kampung halamannya di Gunungguruh, RT.12, RW.04 Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Namun takdir berkata lain.
Benar Dini pulang, namun pulang dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Ketua RT. 12/04/ Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Saepudin (63) mengatakan, sebelum meninggal dunia, korban sangat jarang terlihat.
Bahkan bertahun-tahun tidak pulang.
Hingga akhirnya korban sebelum meningal sempat ingin pulang ke Sukabumi.
"Informasi itu, dari keluarga dua bulan yang lalu ada komunikasi di Surabaya dan ingin pulang ke Sukabumi. Ternyata sekarang sekarang pulang keadaan meninggal," tuturnya.
Dini tewas diduga dianiaya dan disekap pacarnya berinisial GRT (31) di sebuah apartemen di Surabaya, Rabu (04/10/2023).
Dini tewas setelah lemas dan muntah darah, karena sebelumnya Dini dilindas mobil pacarnya, seusai karaoke di Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall Surabaya, Rabu (04/10/2023).
Jenazah korban Dini Sera Afrianti (29) perempuan Sukabumi yang diduga dibunuh pacarnya sudah tiba ke rumah kediaman keluarganya, Jumat (06/10/2023).
Jenazah Dini, tiba di rumahnya di kampung Gunungguruh, RT.12, RW.04 Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi sekitar pukul 04.00 WIB menggunakan mobil ambulan.
Sekira pukul 08.15 WIB, jenazah Dini diantarkan keluarga, kerabat dan warga sekitar untuk dimakamkan di pemakanan umum Babakan.
Pihak keluarga pun, saat ditemui awak media belum berkenan memberikan keterangan.
Ketua RT. 12/04/ Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Saepudin (63) mengungkapkan jenazah korban dimakamkan Jumat pagi.
"Sesuai rencana, pemakaman kita siapkan di TPU Babakan," ucapnya.
Baca juga berita lainnya di Google News
Anak Anggota DPR RI Aniaya Pacar
Nasib Kompol Hakim
Kompol Hakim
Kompol Hakim Kapolsek Lakarsantri Dicopot
Tribunsumsel.com
sumsel.tribunnews.com
Blak-blakan Hakim Erintuah Damanik Pembebas Ronald Tannur Ngaku Disuap, Takut Dampak ke Istri & Anak |
![]() |
---|
Ironi Zarof Ricar Eks Pejabat MA Produseri Film 'Sang Pengadil' Tapi Justru jadi Makelar Kasus |
![]() |
---|
Keberadaan Ronald Tannur Pasca Mahkamah Agung Batalkan Vonis Bebas, Kejati Jatim Siap Eksekusi |
![]() |
---|
Reaksi Keluarga Dini Sera Soal OTT 3 Hakim PN Bebaskan Ronald Tannur, Tak Puas Cuma Dihukum 5 Tahun |
![]() |
---|
Ditetapkan Tersangka, 3 Hakim Bebaskan Ronald Tannur Ditahan,Terancam Diberhentikan Tidak Hormat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.