Festival Politik Sumsel 2023

Komisioner Bawaslu Sumsel Sebut Serangan Fajar Mencederai Demokrasi Indonesia, Bisa Disanksi Pidana

Komisioner Bawaslu Sumsel Sebut Serangan Fajar Mencederai Demokrasi Indonesia, Bisa Disanksi Pidana

|
TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
Talk Show dengan tema Membendung Serangan Fajar menghadirkan narasumber Komisioner Bawaslu Sumsel Ahmad Naafi S.H., M.Kn dan dimoderatori oleh Dekan Fakultas Komunikasi Universitas Sumsel H Agus Srimudin S.Pd, M.I.Kom di Festival Politik Sumsel 2023 di Opi Mall Jakabaring, Selasa (3/10/2023). 

Menurutnya, dampak politik uang yaitu mencederai  demokrasi dan Implementasi prinsip pemilu yang jujur dan adil.

Selain itu juga dapat mempengaruhi hasil pemilu.

Kemudian, membuat biaya pemenang pemilu semakin mahal.

Potensi melahirkan kandidat terpilih yang tidak berintegrasi dan cikal bakal korupsi politik pasca pemilu.

Adapun modus politik uang seperti memberikan uang tunai dengan ada amplop gambar atau nama yang bakal dipilih.

Ada juga modus baru uang dimasukkan di rokok yang disebar ke SPG rokok. 

"Rokoknya ada dan ada uang serta gambar calon, kerjasama ada bisa oknum RT atau lurah. Biasanya itu didatangkan dari luar daerah, bahkan pulau Jawa," bebernya 

Kemudian ada paket sembako, kupon belanja, uang sedekah, uang ganti atau uang ganti bekerja selama sehari, token listrik, sumbangan pembangunan, dan doorprize. 

Untuk fase pencalonan presiden dan wakil presiden, kampanye, masa tenang dan masa pemungutan suara. Masa tenang pada 11-13 Februari dan 14 Februari pemungutan suara. 
 

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved