Bullying Siswa SMP di Cilacap

Polresta Cilacap Turun Tangan Kumpulkan Donasi, Untuk Bantu Biaya Pengobatan FF Korban Pembullyan

Polresta Cilacap menggelar donasi dalam "Jumat Sedekah" untuk FF siswa SMPN 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah y korban perundungan kakak kelasnya.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Humas Polresta Cilacap/tribunjateng.com
Personil Polresta Cilacap mengumpulkan donasi untuk membantu biaya pengobatan dan pemulihan korban FF, korban perundungan siswa SMP di Cilacap. Jumat (29/9) pagi. (kanan) FF terbaring lemah di rumah sakit Margono Soekarjo Purwokerto. 

FF mengalami patah tulang rusuk ke-5 dan juga abses urat syaraf leher.

Untuk pemeriksaan medis lebih lanjut, sore tadi korban dirujuk ke Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto.

"Iya (korban dirujuk) biar ditangani profesional dan cepat.Keadaan sehat aman," kata dia.

Fannky menambahkan, bahwa selama proses rawat inap di RSUD Majenang korban FF diawasi dan dikontrol langsung oleh Paurkes Polresta Cilacap serta Kapolsek Majenang AKP Hadi Nugroho.

Baca juga: Tabiat MK Pelaku Bully Siswa SMP Cilacap, Masuk Daftar Hitam Banyak Sekolah, Berkelahi dan Mencuri

Seperti yang diberitakan sebelumnya, korban FF pada Selasa (26/9) lalu telah menjalani visum di RSUD Majenang untuk memeriksa bekas penganiayaan oleh pelaku.

Pasalnya ada sejumlah luka lebam di beberapa bagian tubuh korban seperti di perut, wajah, telinga, dahi dan bagian tubuh lainnya.

Namun saat itu korban langsung pulang kerumah dan belum mau untuk dirawat inap.

Kemudian pada Rabu (27/9) malam korban diketahui merasakan sakit pada bagian tubuhnya sehingga memutuskan untuk dirawat di RSUD Majenang

Kasus perundungan ini melibatkan korban, FF (14 tahun), dan para pelaku yang juga merupakan siswa SMP dari sekolah yang sama.

Kejadian tragis ini terjadi pada Selasa (26/9/2023). Kapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto, menjelaskan bahwa perundungan diduga terkait dengan ketidakpuasan pelaku karena korban mengklaim sebagai anggota kelompok mereka.

MK (15 tahun), yang merupakan ketua kelompok bernama Barisan Siswa, merasa tidak senang dengan tindakan korban yang dianggap menantang kelompok mereka dengan menggunakan nama Barisan Siswa.

"Dia sempat menantang ke luar. Akhirnya ketemu lah sama ketuanya Barisan Siswa (seperti) yang viral di video itu," kata Kombes Fannky pada Rabu (27/9/2023).

Akibat perundungan yang kejam ini, korban menderita sejumlah luka memar di tubuhnya.

Baca berita lainnya di google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved