Bullying Siswa SMP di Cilacap

Polresta Cilacap Turun Tangan Kumpulkan Donasi, Untuk Bantu Biaya Pengobatan FF Korban Pembullyan

Polresta Cilacap menggelar donasi dalam "Jumat Sedekah" untuk FF siswa SMPN 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah y korban perundungan kakak kelasnya.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Humas Polresta Cilacap/tribunjateng.com
Personil Polresta Cilacap mengumpulkan donasi untuk membantu biaya pengobatan dan pemulihan korban FF, korban perundungan siswa SMP di Cilacap. Jumat (29/9) pagi. (kanan) FF terbaring lemah di rumah sakit Margono Soekarjo Purwokerto. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- FF (14) siswa SMPN 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah yang merupakan korban bullying MK (15) dan WS (14) menderita luka yang cukup parah.

Kini, FF tengah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto.

Dengan biaya perawatan yang cukup mahal, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membantu biaya perawatan medis FF.

Baca juga: Ternyata Tulang Rusuk FF Patah Usai Jadi Korban Bullying, Dada Sesak, Polri Bantu Biaya Pengobatan

Salah satunya dengan melakukan kegiatan pengumpulan donasi dilakukan di lapangan apel Polresta Cilacap. Jumat (29/9).

Kegiatan itu digelar dalam "Jumat Sedekah" untuk korban perundungan siswa SMP.

Usai apel pagi, seluruh personil Polresta Cilacap mulai dari Kapolresta, Wakapolresta, Kasat hingga anggota diminta untuk berbaris berkeliling menuju kotak.

Kotak itu telah disiapkan untuk menghimpun donasi seikhlasnya dari para peserta apel.

Bantuan tersebut menurut Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto, merupakan bentuk kepedulian Polresta Cilacap dalam membantu pemeriksaan serta pemulihan korban.

"Kami mengadakan kegiatan pengumpulan bantuan bagi korban perundungan sebagai wujud kepedulian terhadap korban. Diharapkan bantuan ini dapat membantu biaya pengobatan korban," kata Fannky kepada Tribunbanyumas.com

Dijelaskan pula oleh Kapolresta Cilacap bahwa bantuan yang terkumpul itu nantinya akan segera disalurkan kepada keluarga korban.

Baca juga: Kondisi Terkini Siswa SMP Dianiaya Kakak Kelas di Cilacap, Luka Parah Hingga Patah Tulang Rusuk ke-5

Sebelumnya diketahui bahwa Kepolisian Republik Indonesia juga membantu biaya pengobatan korban FF.

Bahkan saat dilakukan perawatan di RSUD Majenang pun korban FF dikontrol oleh Paurkes Polresta Cilacap dan juga Kapolsek Majenang.

Tulang Rusuk FF Patah Usai Jadi Korban Bullying

Dalam proses perawatan, ternyata FF menderita luka yang cukup parah.

FF mengalami patah tulang rusuk ke-5 dan juga abses urat syaraf leher.

Untuk pemeriksaan medis lebih lanjut, sore tadi korban dirujuk ke Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto.

"Iya (korban dirujuk) biar ditangani profesional dan cepat.Keadaan sehat aman," kata dia.

Fannky menambahkan, bahwa selama proses rawat inap di RSUD Majenang korban FF diawasi dan dikontrol langsung oleh Paurkes Polresta Cilacap serta Kapolsek Majenang AKP Hadi Nugroho.

Baca juga: Tabiat MK Pelaku Bully Siswa SMP Cilacap, Masuk Daftar Hitam Banyak Sekolah, Berkelahi dan Mencuri

Seperti yang diberitakan sebelumnya, korban FF pada Selasa (26/9) lalu telah menjalani visum di RSUD Majenang untuk memeriksa bekas penganiayaan oleh pelaku.

Pasalnya ada sejumlah luka lebam di beberapa bagian tubuh korban seperti di perut, wajah, telinga, dahi dan bagian tubuh lainnya.

Namun saat itu korban langsung pulang kerumah dan belum mau untuk dirawat inap.

Kemudian pada Rabu (27/9) malam korban diketahui merasakan sakit pada bagian tubuhnya sehingga memutuskan untuk dirawat di RSUD Majenang

Kasus perundungan ini melibatkan korban, FF (14 tahun), dan para pelaku yang juga merupakan siswa SMP dari sekolah yang sama.

Kejadian tragis ini terjadi pada Selasa (26/9/2023). Kapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto, menjelaskan bahwa perundungan diduga terkait dengan ketidakpuasan pelaku karena korban mengklaim sebagai anggota kelompok mereka.

MK (15 tahun), yang merupakan ketua kelompok bernama Barisan Siswa, merasa tidak senang dengan tindakan korban yang dianggap menantang kelompok mereka dengan menggunakan nama Barisan Siswa.

"Dia sempat menantang ke luar. Akhirnya ketemu lah sama ketuanya Barisan Siswa (seperti) yang viral di video itu," kata Kombes Fannky pada Rabu (27/9/2023).

Akibat perundungan yang kejam ini, korban menderita sejumlah luka memar di tubuhnya.

Baca berita lainnya di google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved