Bocah Tewas saat Ambil Air Wudu

Nasib MHA Siswa SMP Tabrak Beton Tewaskan Bocah 8 Tahun, jadi Tersangka, Laporan Tak Bisa Dicabut

Nasib MHA siswa SMP yang tabrak beton hingga tewaskan bocah 8 tahun di Kota Padang, Sumatera Barat, jadi tersangka.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Kompas TV
Nasib MHA siswa SMP yang tabrak beton hingga tewaskan bocah 8 tahun di Kota Padang, Sumatera Barat, jadi tersangka. 

Sebagai kakek korban, Masrizal mengaku sudah memaafkan dan berharap pelaku sadar dan berubah menjadi lebih baik usai kejadian ini.

"Untuk yang menabrak termasuk keluarga juga di kampung ini, karena orang tua atau bapaknya saat masih muda bersama saya juga, dan kakeknya si pelaku juga sama saya juga," katanya dikutip Tribun Padang, Kamis (21/9/2023).

pihak keluarga Gian seorang bocah 8 tahun saat ambil air wudu kini mencabut laporan ke polisi untuk membebaskan pelaku beserta motornya, sudah ikhlas
pihak keluarga Gian seorang bocah 8 tahun saat ambil air wudu kini mencabut laporan ke polisi untuk membebaskan pelaku beserta motornya, sudah ikhlas (ig/warungjurnalis)

Masrizal juga menyebut sosok MHA ini sebagai anak baik-baik.

"Pada saat musibah itu datang itu tidak tahu saya, entah bagaimana bisa terjadi musibah itu. Yang saya ketahui tentang anak ini merupakan anak biasa dan tidak suka ugal-ugalan," kata Masrizal.

Baca juga: Akhir Kisah MUA Dituduh Curi Amplop Pernikahan, Berakhir Damai, Pengantin Ngaku Salah hingga Malu

Baca juga: Kronologi Pemilik Warung Nyak Kopsah Ngamuk ke Food Vlogger, Sebut Harga Mahal Hingga Bungkus Kresek

Sementara itu, ibu korban, Nova Desita mengenang anaknya sebagai sosok yang baik, ceria, dan rajin mengaji di masjid. Sebelum meninggal, Gian sempat meminta ditemani olehnya.

"Dia minta untuk dimandikan, disuapin, digosokkan kaki, digosokkan punggungnya, minta jajan, minta ditemani pipis, membagi makanan dengan adiknya," kata Nova.

Lebih lanjut, Masrizal pun menyebut cucunya merupakan anak yang ceria, memiliki banyak teman, suka bermain, dan hobi berenang di sungai.

Kendati demikian, Masrizal pun berharap setiap orang tua yang ada di Indonesia jangan memberi sepeda motor kepada anak di bawah umur.

Ternyata Laporan Tak Bisa Dicabut

Polresta Padang melanjutkan proses hukum terhadap remaja standing motor yang tewaskan seorang anak lagi berwudu di Padang.

Kapolresta Padang, Kombes Pol Ferry Harahap, mengatakan bahwa perkara ini bukan delik aduan.

"Ini bukan delik aduan, tidak bisa dicabut, yang ada kalau memang mereka kedua belah pihak sepakat secara kekeluargaan," kata Kombes Pol Ferry Harahap.

Maka, nanti akan digunakan mekanisme Restorative Justice, sehingga bukan pencabutan.

Kombes Pol Ferry Harahap mengatakan bahwa dirinya telah bertemu dengan keluarga korban.

"Keluarga pelaku sudah berniat baik dengan secara kekeluargaan, kita menunggu apabila memang demikian. Nanti, kita tunggu saja mekanisme Restorative Justice yang bisa digunakan," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved