Bocah Tewas saat Ambil Air Wudu

Keseharian Bocah 8 Tahun Tewas saat Ambil Wudu Tertimpa Tembok, Banyak Teman, Rajin Mengaji

Terungkap keseharian dari bocah 8 tahun yang tewas tertimpa tembok saat ambil air wudu di Masjid di Padang, dikenal sosok yang ceria dan banyak teman

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
CCTV Masjid Raya/ TribunPadang.com/Rezi Azwar
Mahrizal kakek G (kanan) - Keseharian Bocah 8 Tahun Tewas Tertimpa Tembok di Padang, Dikenal Sosok Ceria dan Banyak Teman 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Gian alias G, bocah usai 8 tahun di Padang, Sumatera Barat, tewas tertimpa tembok saat ambil air wudu di Masjid Raya Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah.

Saat itu G bersiap untuk salat dan mengaji.

Namun saat mengambil air wudu, ia tertimpa dinding beton yang ditabrak oleh siswa SMP.

Duka mendalam dirasakan oleh keluarga, mengingat keseharian G adalah sosok yang riang dan banyak teman.

Baca juga: Sudah Ikhlas, Tangis Ibu Bocah 8 Tahun Tewas saat Ambil Wudu, Ingat Anak Minta Peluk dan Disuapi

Nova Desvita selaku orang tua korban, mengatakan bahwa korban merupakan anak yang dikenal dengan sifat yang baik, ceria, dan rajin pergi mengaji ke masjid.

Ia bercerita, sebelum meninggal anaknya sempat membuat kenangan yang masih segar di ingatannya.

"Dia minta untuk dimandikan, disuapin, digosokkan kaki, digosokkan punggungnya, minta jajan, minta ditemani pipis, membagi makanan dengan adiknya," kata Nova.

Dengan berurai air mata, Nova mengingat anaknya tidak pernah berperilaku seperti itu sebelumnya.

Ia mengingat, anaknya biasanya akan marah kalau kue atau makanannya diminta oleh adiknya dan tidak mau mengalah.

Terkait kejadian ini, Nova dan keluarganya telah mengikhlaskannya.

Sementara itu, Masrizal, kakek G, menyebutkan untuk anak yang menabrak dinding pembatas masjid tersebut merupakan anak yang baik juga.

"Pada saat musibah itu datang. Itu tidak tau saya, entah bagaimana bisa terjadi musibah itu. Yang saya ketahui tentang anak ini merupakan anak biasa, dan tidak suka ugal-ugalan," katanya.

Hal tersebutlah yang membuat keluarga Gian memaafkan kesalahan pelaku yang masih anak di bawah umur.

"Kalau masalah hukum sudah saya selesaikan dan saya cabut, dan seluruh keluarganya pada datang Magrib kemarin untuk meminta maaf," kata Masrizal

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved