Demokrat Merapat ke Prabowo, Gerindra Sumsel: Tentunya Kita Senang dan Bersyukur

TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG - Merapatnya partai pemenangan Pemilu 2014 Partai Demokrat ke Bakal Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menjadikan dukungan Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadi gemuk.

Sebelumnya, Partai Golkar dan PAN sudah lebih dahulu merapat dan berkoalisi bersama Partai Gerindra mendukung Prabowo Subianto.

Menyikapinya hal tersebut Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Hj Kartika Sandra Desi menyambut baik keputusan Partai Demokrat tersebut.

"Tentunya kita senang dan bersyukur, tapi pesan pak pak Prabowo kita tidak boleh jumawa," kata Kartika Sandra Desi, Senin (18/9/2023).

Dijelaskan Cici sapaan akrab Kartika Sandra Desi, meski koalisi gemuk namun pihaknya harus solid kerjasama untuk memenangkan Prabowo di Pilpres.

"Pastinya kita inginkan menang, semoga dengan bertambahnya koalisi menjadi perjuangan lebih mudah, " paparnya.

Baca juga: Demokrat Merapat ke Prabowo, Soal Cawapres Diserahkan ke Koalisi Indonesia Maju 2024

Ditambahkan Cici, dengan merapatnya Partai Demokrat akan menjadikan koalisi pendukung Prabowo semakin kompak.

"Partai Demokrat merupakan partai besar dan tetap semua harus kerjasama dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), " tandasnya.

Sebelumnya, Partai Demokrat resmi menyatakan diri bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Keputusan ini diawali kehadiran rombongan Partai Demokrat yang dipimpin Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di rumah pribadi Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Minggu (17/9/2023).

Menyikapinya hal tersebut, DPD Partai Demokrat provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), siap mengamankan keputusan petinggi partai Demokrat, dan akan all out nantinya.

"InsyaAllah sesuai dengan keputusan Majelis Tinggi, kita akan all out dukung pak Prabowo, termasuk siapapun cawapresnya, " kata Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumsel Muchendi Mahzareki, Senin(18/9/2023).

Menurut Muchendi yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Sumsel, partainya dalam hal koalisi tentunya mengedepankan keterbukaan, dan tidak akan memaksakan siapa pendamping Prabowo kedepan.

"Dari awal kita tidak memaksakan cawapres harus AHY (Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono), yang penting dalam proses penentuannya harus terbuka, " ucapnya.

Ditambahkan Muchendi, pihaknya merapat ke Prabowo tidak ada syarat tertentu, melainkan sama- sama memiliki visi untuk mengakomodir ide perubahan.