Berita Ogan Ilir

Kebakaran Lahan di Pemulutan Barat Ogan Ilir Bentuk Pagar Api 650 Meter, Satgas Kesulitan

Kebakaran lahan terjadi di Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir membentuk pagar api 650 meter, tim satgas kesulitan padamkan api.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Kebakaran lahan terjadi di wilayah Desa Arisan Jaya, Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir membentuk pagar api 650 meter, petugas kesulitan padamkan api, Rabu (16/8/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Kebakaran lahan terjadi di wilayah Desa Arisan Jaya, Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir, Rabu (16/8/2023). 

Kebakaran yang terjadi sejak sore hari hingga malam hari ini membentuk pagar api sepanjang 650 meter dan hingga kini belum bisa dipadamkan, tim satuan tugas kesulitan lakukan pemadaman. 

Belum diketahui penyebab pasti kebakaran lahan mineral yang berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman warga tersebut.

Kepulan asap akibat kebakaran terlihat jelas dari jalan lintas Palembang-Indralaya.

Warga Arisan Jaya sendiri mengaku tak tahu siapa pemilik lahan yang terbakar.

"Tidak jelas pemilik lahan ini. Kami hanya bantu memadamkan api," kata seorang warga ditemui di lokasi kebakaran, Rabu (16/8/2023) petang.

Baca juga: Kebakaran TPA Sukawinatan Palembang, Lapisan Plastik Dalam 15 Meter Sulit Ditembus

Hingga berita ini diturunkan, petugas dibantu warga masih berupaya memadamkan api.

"Kami masih fokus pemadaman karena ada beberapa titik lahan terbakar," kata anggota regu Manggala Agni Daops Sumsel XIV/Banyuasin, Sigit Raharjo, Rabu (16/8/2023) malam.

Sigit mengungkapkan, kebakaran di Arisan Jaya berbentuk seperti garis memanjang.

Bentuk seperti pagar api sepanjang 650 meter terus membesar dan petugas masih berjibaku memadamkan api.

Sebanyak 20 personel Manggala Agni diturunkan untuk memadamkan kebakaran.

"Dalam upaya memadamkan api, kami terkendala untuk melewati kanal menuju titik api," ungkap Sigit.

Selain di Arisan Jaya, kebakaran juga terjadi di Desa Ibul Besar I Kecamatan Pemulutan dan Desa Sungai Rambutan Kecamatan Indralaya Utara.

Kebakaran serentak di tiga lokasi wilayah Ogan Ilir ini menjadi pekerjaan berat bagi Tim Satgas Karhutla.

Menurut Sigit, di tahun ini untuk kali pertama terjadi kebakaran serentak di tiga lokasi kecamatan berbeda di Ogan Ilir.

"Yang jelas tim kami pantang pulang sebelum api padam dan semua siaga di tiga lokasi tersebut," kata dia.

25 Hektare Lahan di Ogan Ilir Terbakar

Sebelumnya, dalam sepekan puluhan hektar lahan terbakar di wilayah Indralaya Utara, tepatnya Desa Palem Raya, Ogan Ilir.

Kebakaran terparah berada di titik tak jauh dari Tol Palembang-Indralaya (Palindra) terjadi pada Kamis (10/8/2023) lalu.

Kebakaran ini menjadi alarm bagi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di ruas Tol Palindra.

Meski tak menimbulkan kabut asap pekat yang mengganggu lalu lintas di ruas tol, namun upaya pencegahan kebakaran terus dilakukan oleh Tim Satgas Karhutla.

Sepekan 25 Hektar Lahan Terbakar di Indralaya Utara Ogan Ilir, Terparah Tak Jauh Dari Tol Palindra
Sepekan 25 Hektar Lahan Terbakar di Indralaya Utara Ogan Ilir, Terparah Tak Jauh Dari Tol Palindra (Tribunsumsel.com/ Agung Dwipayana)

BPBD Ogan Ilir mencatat, peristiwa kebakaran dekat jalan bebas hambatan tersebut seluas kurang lebih 25 hektar, berlokasi di wilayah Desa Palem Raya, Kecamatan Indralaya Utara.

"Ya pada akhirnya api dapat dipadamkan. Tidak sampai menimbulkan kabut asap hingga ke tol," kata Kasi Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Ogan Ilir, Rulian Topanda, Senin (14/8/2023).

Pemadaman dilakukan oleh Tim Satgas Karhutla gabungan TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Damkar dan juga Masyarakat Peduli Api (MPA).

Selain pemadaman, upaya yang dilakukan Tim Satgas Karhutla yakni dengan menyekat api agar tak meluas ke area lain.

"Setelah api padam, sampai hari ini personel tetap di lapangan untuk mengantisipasi kebakaran susulan," jelas Rulian.

Wamen LHK Geram

Kebakaran lahan di Ogan Ilir bahkan memantik kegeraman Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong.

Alue mengunjungi wilayah-wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan, diantaranya Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir (OI).

Saat Alue mendatangi Desa Palem Raya di Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir pada Sabtu (12/8/2023) lalu, kebetulan pemadaman karhutla baru saja dituntaskan oleh Tim Satgas.

Usai berbincang dengan sejumlah pejabat yang mendampinginya, Alue meminta pelaku pembakaran lahan untuk berhenti.

"Kalau bisa puasa membakar (lahan) lah ya, bener. Berhenti dulu membakar, apalagi Agustus, September ini puncak El Nino," kata Alue.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong geram dengan oknum pembakar lahan di wilayah di OI Ogan Ilir, Sabtu (12/8/2023).
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong geram dengan oknum pembakar lahan di wilayah di OI Ogan Ilir, Sabtu (12/8/2023). (TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA)

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah sekitarnya, termasuk di Indonesia.

Kembali kepada persoalan karhutla, berkurangnya curah hujan ditambah perilaku buruk manusia yang mengakibatkan karhutla di Indonesia, termasuk di Ogan Ilir.

Apalagi banyak terdapat lahan gambut di Ogan Ilir yang hampir setiap tahun terbakar.

"Lahan gambut jadi masalah karena merupakan bahan organik yang mudah terbakar. Lalu yang membuang puntung rokok sembarangan juga harus hati-hati, yang nyari ikan, yang berburu, bisa jadi ngidupin api di lapangan. (Api) harus dimatikan," pinta Alue.

Hingga saat ini, pelaku pembakaran lahan di Ogan Ilir belum tertangkap oleh aparat penegak hukum. 

Sementara ancaman karhutla masih terus menghantui seiring menuju puncak fenomena El Nino.

"Kebakaran seperti ini 99 persen (akibat ulah) manusia. Hanya 1 persen penyebabnya alam," kata Alue.

Baca berita lainnya langsung dari google news

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved