Berita Ogan Ilir

Rp 300 Juta Disebut Mengalir ke Unsur Pimpinan DPRD, Korupsi Dana Hibah Pilkada Ogan Ilir 2020

Kejari Ogan Ilir menggelar rekonstruksi kasus korupsi dana hibah Pilkada 2020. Terungkap uang Rp 300 juga disebut mengalir ke unsur pimpinan DPRD.

|
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Kejari Ogan Ilir menggelar rekonstruksi perkara korupsi dana hibah Pilkada 2020 oleh Bawaslu Ogan Ilir, Rabu (9/8/2023). 

"Apakah kedua orang itu (Endang atau Suharto) mengalami (menerima aliran dana) seperti apa yang disampaikan terpidana atau cuma fitnah. Fakta persidangan akan berbicara," jelas Nur Surya.

"Terpidana mengatakan ada menyerahkan (dana hibah kepada unsur dan anggota banggar DPRD Ogan Ilir), namun tersangka mengingkari tidak ada sama sekali," jelasnya lagi.

Terpisah, Ketua DPRD Ogan Ilir, Suharto Hasyim yang datang pada rekonstruksi mengaku hanya menyaksikan proses tersebut.

Suharto juga menyimak kesaksian Romi, mantan honorer Bawaslu Ogan Ilir yang kini menjadi terpidana.

Menurut Suharto, Romi menyebut bahwa dirinya menyerahkan uang sebesar Rp 300 juta kepada mantan Ketua Bawaslu Ogan Ilir, Dermawan Iskandar.

Uang tersebut menurut Romi untuk diserahkan ke unsur pimpinan dan anggota banggar DPRD Ogan Ilir.

"Namun pernyataan Romi itu dibantah Dermawan Iskandar selaku mantan Ketua Bawaslu Ogan Ilir. Dermawan tak menerima uang tersebut, apalagi diserahkannya ke unsur pimpinan dan anggota banggar DPRD Ogan Ilir," ungkap Suharto.

Sehari sebelumnya, Suharto diperiksa Kejari Ogan Ilir sebagai saksi pada perkara ini.

Suharto mengaku mendapat pertanyaan-pertanyaan diantaranya seputar pembahasan KUA-PPAS.

Dijelaskan Suharto, pada waktu pembahasan KUA-PPAS itu belum menjabat selaku Ketua DPRD Ogan Ilir dan tidak termasuk anggota banggar.

Pertanyaan lain yang diajukan kepada Suharto perihal hubungannya dengan para tersangka perkara korupsi dana hibah ini.

"Saya ditanya apakah kenal dengan para tersangka. Saya bilang mulai dari tiga tersangka pertama (terpidana), Aceng Sudrajat, Herman Fikri dan Romi tidak kenal," ujarnya.

"Begitu juga dengan tiga tersangka terbaru, Dermawan Iskandar, Idris dan Karlina, sebelumnya tidak. Saya kenal saat di persidangan," ujarnya lagi.

Mantan Ketua DPRD Ogan Ilir, Endang PU Ishak saat diwawancarai terpisah, juga mengatakan hanya menyaksikan jalannya rekonstruksi.

Endang mengaku sempat akan dilibatkan dalam rekonstruksi, namun dia meminta kejelasan status dirinya kepada penyidik Kejari Ogan Ilir.

"Pada adegan (rekonstruksi) ke-11, saya dipanggil ikut. Saya interupsi, kapasitas saya sebagai apa? Kalau memang secara jelas nama saya disebut oleh terpidana, saya siap bertanggung jawab. Tapi kan tidak demikian," kata Endang.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved