Wali Siswa Ketapel Guru SMA di Bengkulu

Ahmad Sahroni Soroti Kasus Guru di Bengkulu Diketapel Wali Murid hingga Mata Rusak : Orangtua Norak

Wakil Ketua Komisi III DPRD RI, Ahmad Sahroni menyoroti kisah yang dialami seorang guru di Bengkulu di ketapel wali murid hingga mengalami buta.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Tribunnews.com/TribunBengkulu.com
Wakil Ketua Komisi III DPRD RI, Ahmad Sahroni menyoroti kisah yang dialami seorang guru di Bengkulu di ketapel wali murid hingga mengalami buta. 

Alhasil, mata Zaharman rusak dan harus menjalani operasi.

Baca juga: Nasib Zaharman Guru SMA di Bengkulu Mata Diketapel Wali Murid, Buta Permanen, Bola Mata Diangkat

Bahkan Zaharman disebut mengalami buta permanen pada mata kanannya itu.

Kronologi Zaharman diketapel wali murid disampaikan oleh PDM (16), siswa Zaharman.

Polres Rejang Lebong diketahui telah melakukan pemeriksaan terhadap murid berinisial PDM (16).

PDM adalah anak dari AJ (45) yang melakukan aksi penganiayaan terhadap Zaharman (58).

Sedangkan untuk AJ sampai saat ini masih dalam pengejaran karena bersembunyi.

Berdasarkan keterangan PDM di hadapan penyidik, PDM mengaku jika dirinya terlebih dahulu menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh guru tersebut di kantin sekolah.

Saat itu, menurut pengakuan PDM bahwa wajahnya ditendang oleh korban.

PDM juga mengaku pada saat kejadian bukan PDM yang merokok melainkan temannya.

Tak terima mendapat perlakuan seperti itu dari sang guru, PDM langsung pulang dan mengadukan peristiwa itu kepada ayahnya.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, MH mengatakan saat ini penyidik baik dari Polres Rejang Lebong maupun Polsek PUT sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku AJ.

"Bahkan petugas telah mendatangi keluarga pelaku, dan kami meminta agar pelaku dapat menyerahkan diri," kata kapolres.

Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong Iptu Denyfita Mochtar STr K menerangkan, untuk anak pelaku saat ini masih di minta keterangan.

Sementara ini, berdasarkan pengakuan dari PDM jika saat kejadian bukan dirinya yang merokok melainkan temannya.

Kemudian datanglah guru dan anak pelaku mengaku dirinya justru menjadi korban kekerasan dari sang guru. "Apapun itu, saat ini masih dikembangkan lebih lanjut," ujar kasat.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved